Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/prime/public_html/index.php:1) in /home/prime/public_html/wp-includes/feed-rss2.php on line 8
Dokter Archives - Primenews https://prime-news.id/tag/dokter/ Situs portal berita faktual Wed, 23 Mar 2022 09:26:07 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.5.2 Mengenal Sosok Jaxine Thalia Chen Bercita-cita Jadi Dokter Profesional https://prime-news.id/mengenal-sosok-jaxine-thalia-chen-bercita-cita-jadi-dokter-profesional/ https://prime-news.id/mengenal-sosok-jaxine-thalia-chen-bercita-cita-jadi-dokter-profesional/#respond Wed, 23 Mar 2022 09:21:12 +0000 https://prime-news.id/?p=5918 PRIMENEWS | MEDAN-Jaxine Thalia Chen, adalah lulusan sekolah Satuan Pendidikan Kerjasama (SPK)/internasional PrimeOne School Medan tahun 2021, saat ini sedang kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara jurusan Pendidikan Dokter. Putri pasangan Sri Fransnatha dan Citra Dewi berhasil lulus ke PTN lewat jalur ujian SBMPTN 2021 lulus di Fakultas Farmasi USU, kemudian mengikuti SMM (Seleksi […]

The post Mengenal Sosok Jaxine Thalia Chen Bercita-cita Jadi Dokter Profesional appeared first on Primenews.

]]>
PRIMENEWS | MEDAN-Jaxine Thalia Chen, adalah lulusan sekolah Satuan Pendidikan Kerjasama (SPK)/internasional PrimeOne School Medan tahun 2021, saat ini sedang kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara jurusan Pendidikan Dokter.

Putri pasangan Sri Fransnatha dan Citra Dewi berhasil lulus ke PTN lewat jalur ujian SBMPTN 2021 lulus di Fakultas Farmasi USU, kemudian mengikuti SMM (Seleksi Masuk Mandiri) USU 2021 dan berhasil lulus di Fakultas Kedokteran USU.

Bagi Jaxine, kuliah di PTN dan memilih USU adalah keinginannya sejak kelas 1 SMA. Ia memilih kampus USU karena USU merupakan salah satu universitas dengan Fakultas Kedokteran terbaik, dan lokasinya berada di Medan.

“Secara realistis juga, USU merupakan salah satu PTN yang saya merasa optimis dapat masuk setelah melihat hasil-hasil tryout UTBK saya selama ini,” tandasnya.

Berhasil lulus dan diterima di FK USU menjadi kebanggaan tersendiri bagi Jaxine, karena selama beberapa tahun sewaktu masih di SMA ia sudah menghabiskan banyak waktu luang untuk belajar dan belajar agar mendapakan hasil yang sesuai harapannya. Ia juga kerap berlatih mengerjakan soal-sosal try out dan menonton video yang berisi materi-materi belajar secara konsisten dan fokus.

Setelah masuk USU, harapan Jaxine yang paling pertama pastinya adalah ingin lulus dan menjadi seorang “7 star doctor”, seorang dokter yang ideal, profesional dan berkualitas.

“Saya juga ingin menambah lebih banyak pengalaman seperti misalnya berorganisasi atau mengikuti kepanitiaan acara-acara di kampus maupun di luar kampus.

“Di kampus, kami memiliki sebuah organisasi yang sangat membantu kami dalam mengenal lingkungan kampus dan juga membantu proses pembelajaran kami karena para senior yang ada ternyata sangat ramah. Sedangkan yang paling mengesankan saat mempersiapkan ujian adalah saya mendapatkan beberapa teman baru yang mau membahas soal-soal latihan dengan saya dan bertukar pikiran ” paparnya.

Berikut ini adalah tips yang disampaikan Jaxine kepada generasi muda, fokuslah pada pelajaran sekolah. Semua coursebook IGCSE dan A Level juga sangat membantu dalam persiapan untuk UTBK.

“Jika kalian benar-benar fokus pada pelajaran sekolah dan paham apa yang diajarkan, tes potensi akademik (TPA) nantinya hanya perlu review dan mendalami beberapa saja sedangkan untuk tes potensi skolastik (TPS), kalian perlu banyak berlatih ” tandasnya.

Jangan lupa, tambah Jaxine tentukan target jurusan dan universitas kalian lalu perbanyaklah searching passing grade dan search juga persebaran topik per sub-test agar kalian tau, topik mana yang paling sering ditanyakan dan kalian harus kuasai.

“Yang terakhir, jangan menyerah. Banyak jalan menuju Roma, searching dan pelajari semua jalur-jalur masuk yang ada, dan jangan takut untuk mencoba. Apabila gagal pada satu tes, coba lagi tes yang lain. Jangan takut mengambil risiko, what’s life without taking risks?” tegasnya.

Lebih lanjut, Jaxine Thalia Chen menyampaikan bahwa pada bulan September-Oktober 2021, Jaxine sempat mengikuti salah satu kepanitiaan PEMA FK USU English Competition (PESCO) sebagai anggota Competition Division dan Moderator perlombaan.

“Maret 2022, saya diberi amanah untuk menjadi Koordinator Divisi Dana dan Usaha kepanitiaan PoA LKMM-SoK Lokal PEMA FK USU 2022 yang merupakan sebuah kepanitian yang terdiri atas seluruh angkatan sebagai salah satu bentuk ‘tugas’ dari jalur kaderisasi FK USU,” katanya.

Di akhir percakapan dengan Jaxine, ia menceritakan kesan dan pesannya bahwa PrimeOne School, adalah tempat yang berkesan baginya dalam mempelajari banyak hal, bukan hanya akademis tapi juga non akademis.

“Menjadi siswa POS sangat membantu saya dalam lingkungan FK yang 70% materinya disampaikan dalam Bahasa Inggris. Selain itu juga, melalui POS saya terlatih untuk think outside the box,” tegasnya.

The post Mengenal Sosok Jaxine Thalia Chen Bercita-cita Jadi Dokter Profesional appeared first on Primenews.

]]>
https://prime-news.id/mengenal-sosok-jaxine-thalia-chen-bercita-cita-jadi-dokter-profesional/feed/ 0
Selama 2020, Angka Kematian Tenaga Kesehatan Akibat Covid-19 Meningkat https://prime-news.id/selama-2020-angka-kematian-tenaga-kesehatan-akibat-covid-19-meningkat/ https://prime-news.id/selama-2020-angka-kematian-tenaga-kesehatan-akibat-covid-19-meningkat/#respond Sun, 03 Jan 2021 14:38:24 +0000 https://prime-news.id/?p=3262 PRIMENEWS | JAKARTA – Sebanyak 504 tenaga kesehatan (nakes) meninggal dunia akibat Covid-19 sepanjang Maret hingga akhir Desember 2020. Dari jumlah tersebut, 252 di antaranya adalah dokter, 171 perawat, 64 bidan, 7 apoteker, dan 10 tenaga laboratorium medik, demikian data Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang dirilis Sabtu (2/1). Dilansir dari Antara, Minggu (3/1), […]

The post Selama 2020, Angka Kematian Tenaga Kesehatan Akibat Covid-19 Meningkat appeared first on Primenews.

]]>
PRIMENEWS | JAKARTA – Sebanyak 504 tenaga kesehatan (nakes) meninggal dunia akibat Covid-19 sepanjang Maret hingga akhir Desember 2020. Dari jumlah tersebut, 252 di antaranya adalah dokter, 171 perawat, 64 bidan, 7 apoteker, dan 10 tenaga laboratorium medik, demikian data Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang dirilis Sabtu (2/1).

Dilansir dari Antara, Minggu (3/1), IDI merinci, dari 252 dokter, 15 di antaranya dokter gigi, 101 dokter umum (4 guru besar), 131 dokter spesialis (termasuk 7 guru besar), serta 5 residen. Keseluruhannya berasal dari 25 IDI Wilayah (provinsi) dan 102 IDI Cabang (kabupaten/kota).

Kematian tenaga medis dan kesehatan di Indonesia tercatat paling tinggi di Asia, dan 5 besar di seluruh dunia. Pada Desember 2020 saja, tercatat ada 52 dokter yang meninggal dunia akibat Covid-19, tertinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya.

“Angka ini naik hingga lima kali lipat dari awal pandemi,” ungkap Tim Mitigasi PB IDI, Dr Adib Khumaidi, SpOT.

Kenaikan jumlah kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan ini sebagaimana dikatakan oleh Adib, merupakan salah satu dampak dari akumulasi peningkatan aktivitas dan mobilitas yang terjadi belakangan ini.

Aktivitas dan mobilitas seperti berlibur, Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah), dan aktivitas berkumpul bersama teman dan keluarga yang tidak serumah.

Meski pemerintah sudah menyiapkan vaksin yang akan diberikan secara gratis kepada masyarakat Indonesia secara bertahap, namun bukan berarti vaksin tersebut dapat menjadi obat Covid-19.

“Kami mengimbau agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat karena risiko penularan saat ini berada pada titik tertinggi di mana rasio positif Covid-19 pada angka 29,4 persen,” kata Adib.

Menurut dia, situasi akan bisa menjadi semakin tidak terkendali jika masyarakat tidak membantu dengan meningkatkan kepatuhan terhadap Protokol Kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan).

“Kami juga mengingatkan kepada pemerintah dan pengelola fasilitas kesehatan agar memperhatikan ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi para tenaga medis dan kesehatan, serta juga memberikan tes rutin untuk mengetahui status kondisi kesehatan terkini para pekerja medis dan kesehatan,” pinta Adib.

Perlindungan bagi tenaga medis dan kesehatan dikatakan Adib adalah mutlak diperlukan karena dalam situasi masyarakat yang abai protokol kesehatan dan seharusnya berada di garda terdepan dalam penanganan pandemi.

“Namun para tenaga medis dan kesehatan kini bukan hanya menjadi garda terdepan namun juga benteng terakhir,” kata Adib menambahkan.

The post Selama 2020, Angka Kematian Tenaga Kesehatan Akibat Covid-19 Meningkat appeared first on Primenews.

]]>
https://prime-news.id/selama-2020-angka-kematian-tenaga-kesehatan-akibat-covid-19-meningkat/feed/ 0
Mereka Rela Tinggalkan Keluarga Demi Tugas di Rumah Sakit https://prime-news.id/mereka-rela-tinggalkan-keluarga-demi-tugas-di-rumah-sakit/ https://prime-news.id/mereka-rela-tinggalkan-keluarga-demi-tugas-di-rumah-sakit/#respond Mon, 25 May 2020 11:37:00 +0000 https://prime-news.id/?p=1504 PRIMENEWS | Jakarta : Sabrina Septiani, selalu ikhlas ketika menatap kalender saat bulan Ramadhan dan menunjukkan waktu lebaran tinggal menghitung hari. Dirinya menyadari keputusannya menjadi dokter di salah satu rumah sakit yang berlokasi di bilangan Jakarta sejak 5 tahun lalu itu harus rela tak merayakan momentum Hari Raya Idul Fitri bersama keluarganya. Terlebih, yang paling […]

The post Mereka Rela Tinggalkan Keluarga Demi Tugas di Rumah Sakit appeared first on Primenews.

]]>
PRIMENEWS | Jakarta : Sabrina Septiani, selalu ikhlas ketika menatap kalender saat bulan Ramadhan dan menunjukkan waktu lebaran tinggal menghitung hari. Dirinya menyadari keputusannya menjadi dokter di salah satu rumah sakit yang berlokasi di bilangan Jakarta sejak 5 tahun lalu itu harus rela tak merayakan momentum Hari Raya Idul Fitri bersama keluarganya.

Terlebih, yang paling menyesakkan bagi wanita berumur 32 tahun itu adalah meninggalkan sang buah hati yang baru berusia balita di rumah hanya bersama suaminya. Melakoni profesi sebagai tenaga medis memang harus menyampingkan kepentingan kepentingan pribadi, demi tetap bertugas dan melayani masyarakat di rumah sakit.

Namun, yang kembali menguatkan dirinya dan menyadari bahwa pekerjaannya adalah sebuah pengabdian, kala mengingat ia pernah melewati fase itu ketika duduk di bangku kuliah.

Saat itu, selama dua tahun dan berstatus calon dokter atau koas, dia harus melewati lebaran tanpa keluarga besarnya.

“Sebenarnya dari zaman kuliah juga sudah ngerasain. (Tapi) Anak saya cowo masih 4 tahun biasanya suka mengeluhkan. Jadi berharap ada yang menggantikan (untuk bertugas di rumah sakit). Tapi dikasih pengertian, akhirnya dia mengizinkan ibunya untuk tetap bekerja,” kata Sabrina, seperti dilansir dari Okezone beberapa waktu lalu.

Selain dirinya, sang suami pun turut memberikan penjelasan kepada sang buah hati agar dia tetap mengikhlaskan ibunya menjalani tugasnya melayani masyarakat di rumah sakit. Dirinya pun mengaku berterimakasih kepada Allah telah diberikan seorang anak dan suami yang mengerti akan tugasnya sebagai tenaga kesehatan.

“Sejauh ini (suami) memahami (meski bukan dokter juga). Pengertian dia, tidak ada protes. Ya rezekinya lah (diberi jodoh seperti dia),” katanya.

Ia mengaku memiliki siasat agar anak semata wayangnya itu tetap gembira, meski harus menjalani sholat Idul Fitri tanpa kehadiran seorang ibunya. Salah satu caranya, membelikan anaknya itu sebuah mainan atau makanan kesukaannya usai selesai bertugas.

“Kasih hadiah (ke anak). Pulang-pulang bawa hadiah. Jadi (anaknya pun) senang pas pulang,” ujarnya.

Ia menjelaskan, pihak rumah sakit pun memiliki sebuah kebijakan, yang tak mengharuskan untuk setiap tahun bekerja saat momentum hari raya Idul Fitri. Sehingga, ketika tahun lalu, sudah diberikan waktu libur, maka mereka harus bersiap untuk piket di tahun depannya.

Saat dirinya mendapat jatah libur lebaran, ia memanfaatkan waktu itu untuk berkumpul bersama anak dan suaminya dengan keluarga besarnya di kawasan Ibu Kota. Namun, karena diberi dispensasi tak praktek ketika lebaran, dirinya diwajibkan untuk tetap di rumah sakit kala malam takbiran.

“Ya, biasanya keluarga (suami dan anaknya) udah pergi dulu ke mana, nanti saya nyusul,” ujarnya.

The post Mereka Rela Tinggalkan Keluarga Demi Tugas di Rumah Sakit appeared first on Primenews.

]]>
https://prime-news.id/mereka-rela-tinggalkan-keluarga-demi-tugas-di-rumah-sakit/feed/ 0