Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/prime/public_html/index.php:1) in /home/prime/public_html/wp-includes/feed-rss2.php on line 8
Food Estate Archives - Primenews https://prime-news.id/tag/food-estate/ Situs portal berita faktual Sat, 17 Apr 2021 02:59:10 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.5.2 Luhut Sambut Positif Hasil Komoditas Food Estate Humbahas https://prime-news.id/luhut-sambut-positif-hasil-komoditas-food-estate-humbahas/ https://prime-news.id/luhut-sambut-positif-hasil-komoditas-food-estate-humbahas/#respond Tue, 23 Mar 2021 02:32:00 +0000 https://prime-news.id/?p=4073 PRIMENEWS | HUMBAHAS – Tiga Menteri yakni Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves), Menteri Pertanian dan Menteri Pekerjaan Umum menyambut positif hasil komoditas di Food Estate (FE) Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara (Sumut). Hasil komoditas yang dihasilkan di tiga area FE Humbahas sudah berada di atas rata-rata nasional. Hal ini disampaikan Menko […]

The post Luhut Sambut Positif Hasil Komoditas Food Estate Humbahas appeared first on Primenews.

]]>
PRIMENEWS | HUMBAHAS – Tiga Menteri yakni Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves), Menteri Pertanian dan Menteri Pekerjaan Umum menyambut positif hasil komoditas di Food Estate (FE) Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara (Sumut). Hasil komoditas yang dihasilkan di tiga area FE Humbahas sudah berada di atas rata-rata nasional.

Hal ini disampaikan Menko Marves Luhut B Pandjaitan yang hadir bersama Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono serta Gubernur Sumut Edy Rahmayadi di Desa Ria Ria, Kecamatan Pollung dan Hutajulu Humbahas, Selasa (23/3).

“Hasilnya sangat baik, padahal ini baru tanaman pertama. Saya harapkan tanaman selanjutnya akan lebih bagus. Apa yang akan kita tanam di sini, komoditinya adalah Bawang Putih, Bawang Merah, Kentang dan Jagung. Karena Jagung di sini juga bagus,” ucap Luhut Pandjaitan, usai melakukan seremoni panen kentang, di kawasan FE Desa Ria Ria.

Hadir dalam kunjungan tersebut Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor, Bupati Dairi Eddy Keleng Ate, Bupati Pakpak Bharat Franc Bernhard Tumanggor serta rombongan kementerian.

Dengan progres yang cukup memuaskan ini, menurut Luhut, akan segera menambah dan mengembangkan lahan pertanian ini hingga 1.000 ha. Sedangkan mengenai hasil pertanian untuk pemasarannya atau off taker (penampung) dipastikan tidak ada masalah.

Pengembangan selanjutnya, dijelaskan Luhut, setelah melakukan diskusi dengan Menteri PUPR dan Pertanian akan kembali melakukan penelitian yang diharapkan dua tahun kedepan akan menghasilkan benih varietas yang cocok dengan kultur pertanian di Humbahas.

“Mimpi kita sampai dengan 2024 akan tercapai pertanian di sini hingga 20 ribu hektare. Dan ini tidak mudah namun dengan hasil kerja seperti ini dengan team work mulai dari Bupati, Gubernur, Kementerian dan masyarakat ini saya yakin akan berhasil,” katanya.

Menurut Luhut, dari pengalaman pertama ini kegagalan yang terjadi hanya sampai 12%, tetapi 70% hasil yang sudah diperoleh di atas rata-rata nasional. “Dan saya minta karya anak bangsa ini dapat untuk diteruskan. Saya minta bupati, kepala desa dan masyarakat untuk bahu-membahu menyelesaikan ini. Kalau semua terintegrasi saya rasa semua ini akan berjalan dengan baik,” katanya.

Mengenai pupuk, dijelaskan Luhut, langkah selanjutnya yang akan ditempuh yakni menggunakan limbah eceng gondok yang ada di Danau Toba yang akan dijadikan pupuk kompos untuk lahan pertanian di FE. Nantinya dengan riset ini diharapkan dapat menaikkan hasil pertanian sebesar 20%.

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dalam kesempatan itu menjelaskan kondisi yang telah diraih Sumut dalam hal komoditas. Dari hasil panen Bawang Merah pada Minggu yang lalu didapatkan hasil produksi sebanyak 10 ton/hektare dan Kentang diperkirakan 26 ton/hektare.

“Panen tersebut menggambarkan peluang besar peningkatan komoditas bawang merah dan kentang di lahan food estate ini,” katanya.

Edy Rahmayadi juga menyampaikan sampai saat ini kondisi komoditas seperti cabai, padi dan jagung telah mengalami ketercukupan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Sumut. Pada tahun 2020 produksi padi sebesar 4,2 juta ton, gabah kering giling 2,7 juta ton. Sementara kebutuhan beras untuk Sumut hanya 1,8 juta ton. Surplus lainnya yakni pada jagung 147 ribu ton, dan cabai surplus 69 ribu ton.

“Namun pada bawang merah kita defisit 36% atau 15.822 ton. Namun untuk hasil bawang merah ini terus mengalami peningkatan hasil panen setiap tahunnya. Untuk masyarakat pada konsumsi bawang merah kita harus menyiapkan sebanyak 43.952 ton,” katanya.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dalam kesempatan itu mengatakan untuk akses di kedua kawasan FE akan rampung sebelum puasa Ramadan pada tahun ini. Alat berat juga sudah melaksanakan pekerjaan baik jalan, jembatan dan sebagainya.

“Dapat dilihat eskavator dan alat berat lainya tadi sudah mengerjakan seperti penyelesaian pekerjaan jembatan dan lainnya. Mudah-mudahan sebelum puasa ini sudah selesai,” katanya.

Diketahui di Humbahas ini terdapat tiga area FE yang keseluruhannya seluas 785 ha, yakni di Hutajulu 120,5 ha, di Desa Ria Ria 411,5 ha dan Parsingguran 253 ha. Dari hasil panen komoditas di area 215 ha progres yang dicapai hasil panen sampai 20 Maret 2021 yakni sebanyak 79.454 kg.

Untuk pengembangan selanjutnya kawasan FE ini tahap ke II sesuai peta wilayah kepentingan (AOI) 1.591 ha SK MenLHK 448, Kabupaten Humbahas direncanakan areal tahap II 747 ha dan 406,7 ha AOI area usulan kebun raya.

Bupati Humbahas telah menyampaikan surat No. 600/HH/III/2021 tangal 5 Maret 2021 pada Menteri LHK untuk merubah fungsi peruntukan kebun raya menjadi FE.

Sebelumnya Menko Merves, Gubernur serta lainnya juga melakukan peninjaun melalui jalur udara menggunakan helikopter di kawasan Danau Toba. Kemudian di area FE di Desa Ria Ria mereka kemudian melaksanakan seremoni panen perdana komoditas kentang dan kemudian kembali ke Jakarta melalui Bandara Silangit.

The post Luhut Sambut Positif Hasil Komoditas Food Estate Humbahas appeared first on Primenews.

]]>
https://prime-news.id/luhut-sambut-positif-hasil-komoditas-food-estate-humbahas/feed/ 0
80% Lahan Food Estate akan Dikelola Masyarakat https://prime-news.id/80-lahan-food-estate-akan-dikelola-masyarakat/ https://prime-news.id/80-lahan-food-estate-akan-dikelola-masyarakat/#respond Thu, 12 Nov 2020 04:19:00 +0000 https://prime-news.id/?p=2790 PRIMENEWS | MEDAN – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) melalui Dinas Kehutanan dan empat kabupaten terkait sangat mendukung Program Food Estate (Lumbung Pangan) yang telah diresmikan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada 27 Oktober 2020 di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas). Apalagi, 80% lahan lumbung pangan akan dikelola masyarakat. Hal tersebut disampaikan Plt Kepala Dinas […]

The post 80% Lahan Food Estate akan Dikelola Masyarakat appeared first on Primenews.

]]>
PRIMENEWS | MEDAN – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) melalui Dinas Kehutanan dan empat kabupaten terkait sangat mendukung Program Food Estate (Lumbung Pangan) yang telah diresmikan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada 27 Oktober 2020 di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas). Apalagi, 80% lahan lumbung pangan akan dikelola masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Plt Kepala Dinas Kehutanan Sumut Herianto kepada wartawan, Kamis (12/11), di Medan. Menurutnya, seluas 1.000 hektare lahan telah digarap untuk tanaman kentang, bawang putih dan bawang merah.

“Pak Gubernur Edy Rahmayadi sangat serius menyukseskan food estate ini dan didukung oleh para bupati terkait. Terlebih ini sudah jadi atensi dan program nasional. Kedepan Gubernur bahkan minta seluruh kabupaten di Sumut menyiapkan lahan food estate-nya masing-masing,” ujar Herianto.

Sebagaimana yang pernah disampaikan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, bahwa pengelolaan lahan lumbung pangan adalah 80% masyarakat, sisanya 20% dikelola perusahaan.

“Satu kepala keluarga diberi hak mengelola lahan seluas 1 hektare. Tidak boleh dijual. Dan untuk pengelolaan ini juga akan diteliti lagi oleh tim ahli tadi, apakah benar bisa dikelola masyarakat atau perusahaan,” terang Herianto.

Food Estate merupakan konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi di suatu kawasan. Food estate juga dapat menjadi lahan produksi pangan nasional, cadangan pangan dan distribusi pangan.

Inti manfaat dari pengelolaan food estate adalah menurunkan harga bila pangan yang dihasilkan melimpah. Lebih dari itu, food estate bakal bermanfaat untuk meningkatkan nilai tambah produksi sektor pertanian lokal.

Penyerapan tenaga kerja akan meningkat hingga angka 34%. Petani juga bakal bisa mengembangkan usaha tani dengan skala lebih luas. Sistem sentra produksi, pengolahan dan pedagangan juga bakal terintegrasi. Ekspor pangan ke luar negeri pun bakal turut terbuka.

Terkait luas lahan Food Estate yang akan direalisasikan di empat kabupaten di Sumatera Utara, segera diumumkan. Saat ini, tahapan alih fungsi hutan yang sedianya seluas 61.042 hektare itu sedang di tahap penelitian tim ahli yang terdiri dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Sumatera Utara (USU), Dinas Kehutanan dan instansi terkait lainnya.

Tim ahli itu, kata Herianto, telah turun ke lokasi selama 10 hari. “Saat ini tim ahli sudah buat berita acara penelitian dalam rangka usulan perubahan dalam fungsi hutan agar bisa digunakan untuk lahan food estate di Kabupaten Humbahas, Tapanuli Utara (Taput), Tapanuli Tengah (Tapteng) dan Pakpak Bharat,” jelasnya.

Bahwa dari 61.042 hektare hutan yang diusulkan untuk berubah fungsi jadi areal food estate, kata Herianto tidak mungkin seluruhnya dapat terealisasi. Sebabnya adalah status hutan tidak semua boleh dialihfungsikan. Hal itulah yang kini sedang dikaji, diteliti dan dipertimbangkan secara sangat hati-hati agar tidak menyalahi aturan dan mencegah dampak buruk lingkungan maupun sosial.

Secara rinci, usulan alih fungsi lahan food estate itu tersebar di empat kabupaten, yakni Kabupaten Humbahas seluas 23.225 ha, Kabupaten Taput 16.833 ha, Kabupaten Tapteng seluas 12.665 ha dan Kabupaten Pakpak Bharat seluas 8.329 ha. “Luas lahan pastinya yang bisa dialihfungsikan akan dipaparkan pada 13 November ini di Jakarta,” kata Herianto.

The post 80% Lahan Food Estate akan Dikelola Masyarakat appeared first on Primenews.

]]>
https://prime-news.id/80-lahan-food-estate-akan-dikelola-masyarakat/feed/ 0