Dari 3 Kajari yang bergeser posisi, salah satu diantaranya adalah Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Gunungsitoli Damha, SH,MH yang menduduki posisi baru Kepala Kejaksaan Negeri Pandeglang. Jabatan Kajari Gunungsitoli digantikan oleh Parada PT Situmorang, SH yang sebelumnya menjabat sebagai Kajari Kepulauan Aru.

Mantan Kasi Pidum Kejari Medan ini sebelum menjalankan tugas sebagai Kajari Kepulauan Aru, ia menjalani jabatan sebagai Koordinator di Kejati Gorontalo. 

Kemudian, Kajari Serdang Bedagai Muhammad Amin, SH,MH dapat promosi jadi Aspidsus Kejati Lampung, dan posisi Kajari Sergai diisi oleh Mayhardy Indra Putra SH,MH yang sebelumnya menjabat Kajari Subussalam.

Kajari Tapanuli Utara Much Suroyo, SH dapat promosi jabatan baru sebagai Kajari Banyumas. Posisi Kajari Taput diisi oleh Donny Kayamudin Ritonga,SH,MH yang sebelumnya menjabat sebagai Kajari Gorontalo Utara.

The post Tiga Kajari di Sumut Bergeser, Parada PT Situmorang Jadi Kajari Gunungsitoli appeared first on Primenews.

Upacara HBA yang ke-62 diikuti para Kasi, Ketua IAD Daerah Kepulauan Aru, dan seluruh jajaran Kejari Kepulauan Aru. Kajari Kepulauan Aru Parada PT Situmorang membacakan amanat tertulis Jaksa Agung RI ST Burhanuddin.

Dalam amanat tertulis Jaksa Agung RI yang dibacakan Kajari Kepulauan Aru menyampaikan bahwa Kejaksaan sedikit-banyak telah mampu menampilkan wajah penegakan hukum yang didambakan. Di antaranya adalah keberhasilan Kejaksaan dalam menangkap kegelisahan masyarakat atas praktek penegakan hukum yang dinilai tidak memenuhi rasa keadilan, yaitu dengan dikeluarkannya kebijakan penghentian penuntutan berdasarkan keadilan restoratif. Kebijakan tersebut merupakan tonggak perubahan paradigma penegakan hukum, sehingga masyarakat memposisikan restorative justice identik dengan Kejaksaan.’

Terobosan berikutnya, kata Parada PT Situmorang adalah menghadirkan Rumah Restorative Justice guna menyerap keadilan di tengah masyarakat, serta untuk menggali nilai-nilai kearifan lokal yang eksis di tengah masyarakat dengan melibatkan tokoh masyarakat, adat, dan agama, sehingga akan tercipta kesejukan dan perdamaian yang dapat dirasakan oleh seluruh warga.

“Oleh karenanya, saya kembali mengajak seluruh warga Adhyaksa untuk menjaga pelaksanaan keadilan restoratif, dan menjaga asa masyarakat bahwa penegakan hukum bernurani masih ada di negeri ini, serta saya ingatkan jangan pernah nodai kepercayaan masyarakat,” tandasnya.

Tema Hari Bhakti Adhyaksa (HBA) yang ke-62 Tahun 2022 adalah “KEPASTIAN HUKUM, HUMANIS MENUJU PEMULIHAN EKONOMI”. Tema tersebut merupakan wujud kepekaan Kejaksaan melihat dinamika bangsa dan negara saat ini, serta menunjukan optimisme Kejaksaan dalam berperan menghadirkan penegakan hukum yang memberikan kemanfaatan luas dan menunjang kebangkitan ekonomi Indonesia.

“Kepastian hukum yang humanis adalah penegakan hukum yang dilakukan dengan memperhatikan keadaan sekitar dan memahami apa yang dibutuhkan oleh masyarakat secara proporsional, tetapi bukan berarti tunduk pada tekanan, namun cermat dalam menyerap nilai keadilan yang tumbuh di masyarakat,” tegasnya.

Oleh karena itu, lanjutnya seluruh aparat penegak hukum harus senantiasa menempa keterampilan hukum dan nilai-nilai keadilan, agar hukum yang adil dapat ditegakkan dengan sempurna. Seorang jaksa harus terus mengasah hati nurani agar mampu menyeimbangkan segala aspek hukum, baik tertulis maupun tidak tertulis dengan jernih sebagai landas pijak setiap tindakan.

“Jangan pernah mencari rasa keadilan di dalam buku, melainkan temukan rasa keadilan di dalam hati nurani kalian. Oleh karena itu, saya pesan kepada seluruh jajaran Kejaksaan agar dalam menjalankan tugas senantiasa berorientasi pada perlindungan hak dasar manusia. Mari wujudkan penegakan hukum yang tegas dan humanis kepada siapa saja tanpa pandang bulu,” kata Parada PT Situmorang yang juga mantan Kasi Pidum Kejari Medan.

Transparansi dan publikasi digital yang dilakukan Kejaksaan, kata Parada merupakan wujud akuntabilitas kinerja Kejaksaan kepada masyarakat, sehingga akan meningkatkan kualitas kerja Kejaksaan dan lebih memudahkan masyarakat dalam menanggapi, mengawasi, dan mengevaluasi kinerja korps Adhyaksa.

Setelah upacara, Kajari dan para Kasi menggelar acara lempar topi dan acara syukuran HBA yang ke-62. Saat dihubungi wartawan setelah kegiatan upacara, Kajari Kepulauan Aru Parada PT Situmorang menyampaikan bahwa rangkaian kegiatan yang dilaksanakan Kejari Kepulauan Aru adalah Seminar Hukum dengan topik “Restorative Justice, Eksistensi Budaya Dalam Kepastian Hukum, Menuju Pemulihan Ekonomi” menghadirkan pembicara DR. Undang Mangopal, SH, M.Hum (Kajati Maluku), Parada PT Situmorang, SH,MH (Kajari Kepulauan Aru) bekerjasama dengan Universitas Pattimura dan digelar di Kampus PSDKU Unpatti, Dobu, Kepulauan Aru.

Ada juga Pekan Olahraga, upacara ziarah dan tabur bunga ke laut menggunakan Kapal Angkatan Laut (KAL) Pulau Tragan milik TNI AL Lanal Aru, peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD) yang dipimpin Ketua IAD Daerah Kepulauan Aru Ny. Parada Situmorang.

“Masih dalam rangkaian memperingati HBA, Kejari Kepulauan Aru menggelar kegiatan pungut sampah di Pantai Batu Kora Kepulauan Aru bersama IAD Daerah Kepulauan Aru, mahasiswa Unpatti, Dinas Kebersihan Kepulauan Aru, Perangkat Desa Wangel dan warga masyarakat sekitar pantai sebagai bhakti lingkungan memperingati HBA yang ke-62,” paparnya.

The post Peringati HBA ke-62, Ini Rangkaian Acara yang Digelar Kejari Kepulauan Aru appeared first on Primenews.