Dalam perbincangan dengan topik Hari Pahlawan 10 November 2022, Syahrul M Pasaribu yang pada periode pertama, pria kelahiran Padang Sidempuan 20 November 1956 ini dilantik 12 Agustus 2010 dan melanjutkan periode kedua 17 Februari 2016.

Syahrul M Pasaribu adalah sosok pemimpin yang gemar turun ke desa, istilahnya disebut Turdes. Ia menempatkan desa sebagai magnet ekonomi dan bisa menahan laju urbanisasi.

Dalam memaknai Hari Pahlawan 10 November, Syahrul memetik semangat nasionalisme dan patriotisme para pejuang. Dalam Bincang Tipis-Tipis bersama Erman Tale Daulay, Syahrul mengungkapkan kriteria pahlawan di masa kini adalah memberikan totalitas di bidangnya. Petani yang menyuplai pangan, misalnya, adalah pahlawan. Begitu juga para guru yang mencerdaskan anak bangsa.

“Bagaimana dulu para pejuang kita memiliki rasa nasionalisme, dimana mereka tidak ingin kembali dijajah, mereka bertarung habis pada waktu itu. Atas kecintaan kepada rasa nasionlisme maka muncullah patriotisme,” kata Syahrul M Pasaribu.

Lantas, semangat apa yang bisa kita petik dari peristiwa 10 November itu? Tentu yang pertama adalah semangat nasionalisme. Perlu kita garis bawahi bahwa tujuan Indonesia merdeka dan terbebas dari belenggu penjajahan adalah untuk kemakmuran yang sekarang disebut dengan kesejahteraan. Untuk mencapai kesejahteraan ini tentu dengan program pembangunan.

“Beberapa hal yang patut kita teladani dari para pejuang kita dimasa lalu adalah nilai kejujuran, nilai kegigihan dan rasa patriotismenya. Dimana kemerdekaan itu jangan sampai direbut kembali oleh penjajah. Nah, di era digital ini persaingan semakin ketat dan kompetitif, sikap keteladanan dan rasa patriotisme para pejuang kita dulu bisa menjadi spirit bagi para generasi muda,” katanya.

Lebih lanjut Syahrul M Pasaribu menyampaikan, apa pun profesi Anda dan apa pun jabatan Anda serta pekerjaan Anda, tekunilah dengan sungguh-sungguh. Kalau petani, bertanilah dengan baik. Kalau jadi pedagang, berdaganglah dengan baik. Termasuk dengan generasi muda kita yang sedang kuliah, ya seriuslah menyelesaikan kuliah.

Syahrul M Pasaribu yang sudah berpengalaman sebagai Bupati Tapsel menceritakan bagaimana pola kerjanya semasa menjabat. Program membangun dari pinggiran atau membangun dari desa menjadi sebuah program unggulannya pada saat itu. Itu sebabnya sejak 2015 dana desa telah digulirkan ke 74 ribu desa yang ada di Indonesia.

“Di masa kepemimpinan saya, Kepala Desa itu harus punya kantor. Ini menjadi obsesi saya pada waktu itu. Secara bertahap, beberapa desa sudah punya kantor kepala desa dan sekarang sudah mulai masuk ke aplikasi (sistem). Walapun sesungguhnya masih ada yang kesulitan dalam memperoleh jaringan internet,” kata Syahrul M Pasaribu.

Pada kesempatan itu, Syahrul juga menceritakan bagaimana programnya pada masa kepeminpinannya untuk mendapatkan dana bantuan dari kementerian.

The post Bincang Tipis-Tipis Dengan Mantan Bupati Tapsel 2 Periode Syahrul M Pasaribu Ulas Topik Tentang Pahlawan Masa Kini appeared first on Primenews.

Syahrul M Pasaribu yang sudah malang melintang di dunia politik menjadi Anggota DPRD Medan, Anggota DPRD Sumut dan akhirnya menjadi Bupati Tapanuli Selatan, mencoba membuka rahasia bisa memenangkan kontestasi politik.

“Rahasia pertama adalah kita harus menjadikan rakyat itu jadi nafas kehidupan kita, apakah itu? Misalnya reses, betul-betullah kita reses. Kalau ada kunker, betul-betullah menjalankan kunker. Untuk legislatif incumbent jika masih berkeinginan untuk maju kembali, masih ada waktu untuk melakukan konsolidasi di dapil masing-masing,” paparnya.

Untuk apa? lanjut Syahrul Pasaribu. Dengan turunnya kita ke dapil kita masing-masing, maka itu menjadi kesempatan bagi kita bertemu langsung dengan rakyat, bertemu dengan konstituen kita.

Kedua, kata Syahrul Pasaribu kita harus jujur pada diri sendiri. Lakukan introspeksi diri, dimana kelemahan kita, apa kelebihan kita dan apa kelebihan dan kelemahan dari lawan politik kita. Apa yang bisa saya lakukan dan apa yang tidak bisa saya lakukan.

“Apabila kita hubungkan dengan situasi dan kondisi sekarang, di sinilah dibutuhkan kehadiran seorang lembaga survey untuk memberikan masukan dan saran terkait langkah-langkah apa yang sebaiknya dilakukan, tapi ingat, jangan memanfaatkan lembaga survey yang tidak jelas hanya untuk menaikkan popularitas, nanti pada saat hasil akhirnya tidak sesuai harapan bisa kecewa,” tandasnya.

Secara khusus, Syahrul M Pasaribu juga menceritakan langkahnya bisa menjadi Bupati Tapsel setelah berhasil memenangkan ‘kompetisi’ dengan perolehan suara terbanyak dari 6 pasangan calon pada waktu itu. Padahal, Syahrul Pasaribu pada waktu itu baru saja dilantik untuk periode ketiga menjadi Anggota DPRD Sumut dari Fraksi Partai Golkar.

“Saya adalah putra kelahiran Tapanuli Selatan, walaupun saya berkarir di legislatif DPRD Sumut tapi hubungan baik saya dengan teman-teman di daerah, khususnya di Tabagsel tidak pernah terputus. Hubungan baik ini tetap saya pelihara dengan baik, karena pada akhirnya rakyat yang akan memilih, “vox populi vox dei” yang memiliki arti kurang lebih ‘suara rakyat adalah suara Tuhan’,” paparnya.

Kahfi Siregar selaku Direktur Eksekutif Roda Tiga Konsultan menyampaikan apa yang dilakukan Syahrul Pasaribu untuk memenangkan kontestasi politik sudah benar.

“Jujur terhadap kemampuan diri sendiri dan mengerti posisi lawan politik menjadi salah satu poin penting yang harus diketahui jika ingin memenangkan kontestasi politik. Hasil dari lembaga survey bisa dijadikan panduan untuk mengetahui di daerah mana sebenarnya basis kita dan bagaimana dengan lawan kita,” kata Kahfi Siregar.

Selanjutnya, Syahrul M Pasaribu berbagi pengalaman terkait dengan posisinya sebagai Bupati Tapanuli Selatan, ia sangat rajin turun ke desa-desa (Turdes) dan sengaja tidak memberitahu camat atau kepala desa.

“Jadikan rakyat itu sebagai bagian dari nadi kehidupan kita agar kita benar-benar dikenal dan mengerti apa sesungguhnya yang diinginkan rakyat,” tandasnya.

The post Dari BBT Erman Tale Daulay, Pengalaman Empiris Syahrul M. Pasaribu Bantu Kandidat untuk Memenangkan Kontestasi Politik appeared first on Primenews.