PRIMENEWS | MEDAN <\/strong>\u2013 Memasuki tahun 2021, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) tetap mengalokasikan anggaran untuk penanganan Covid-19 khususnya bidang kesehatan apabila kondisi Covid-19 belum membaik. Karena kesehatan menjadi salah satu prioritas Pemprov Sumut.<\/p>\n\n\n\n

Hal tersebut disampaikan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi usai mengikuti Refleksi Akhir Tahun Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2020 secara virtual, di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Senin (28\/12).<\/p>\n\n\n\n

\u201cKesehatan prioritas, berarti kita menyiapkan kembali dana mengantisipasi tentang kondisi kesehatan. Kesehatan sangat jelas dampaknya terhadap sektor ekonomi,\u201d ujar Gubernur.<\/p>\n\n\n\n

Selain itu, kata Gubernur, Pemprov Sumut juga akan mengupayakan segala kekurangan di bidang pangan, seperti stok bawang merah, bawang putih, cabai dan sebagainya.
\u201cKekurangan ini harus kita bahas kembali,\u201d katanya.<\/p>\n\n\n\n

Gubernur mengakui, akibat pandemi Covid-19 pelaksanaan pembangunan, khususnya beberapa program prioritas pembangunan Sumut terganggu. Dana APBN tahun 2020 untuk Sumut sebesar Rp7 triliun yang terdiri dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang sudah direncanakan pun harus disesuaikan dengan kondisi pandemi.<\/p>\n\n\n\n

\u201cProgram prioritas itu ada ketenagakerjaan yang harus kita bangkitkan, pertanian, peternakan, pariwisata, serta infrastruktur. Itu semua terganggu akibat adanya Covid-19. Kita tidak boleh berhenti, kita hadapi ini dengan seksama dan harus bahu-membahu serta bergandengan tangan sehingga kita mampu keluar dari kesulitan ini,\u201d ujar Edy Rahmayadi.<\/p>\n\n\n\n

Di atas rata-rata nasional<\/p>\n\n\n\n

Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Hadiyanto mengapresiasi pertumbuhan ekonomi di Sumut yang saat ini berada di atas rata-rata nasional. Pertumbuhan ekonomi Sumut triwulan III berada di posisi minus 2,60% year on year (yoy), sementara nasional berada di posisi minus 3,49 % (yoy).<\/p>\n\n\n\n

\u201cKuartal ketiga di Sumut minus 2,60 %, lebih tinggi dari nasional minus 3,49 %. Terima kasih kepada Pak Gubernur atas leadership-nya, namun ini perlu terus diperhatikan sebab Sumut memiliki peran penting yang signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera,\u201d kata Hadiyanto.<\/p>\n\n\n\n

Selain itu, Hadiyanto berharap kepada pemerintah daerah dan kementerian\/lembaga untuk segera mengeksekusi program dan kegiatan APBD 2021, sehingga dapat mempercepat penanganan Covid-19 di daerah. Menurutnya peran belanja negara sangat penting mendorong percepatan penanganan Covid-19.<\/p>\n\n\n\n

\u201cDiharapkan semua kementerian, lembaga dan Pemda dapat menjalankan langkah strategis guna mempercepat penanganan Covid-19 di daerah,\u201d ujar Hadiyanto.<\/p>\n\n\n\n

Kepala Kantor Wilayah Ditjen Pembendaharaan (DJPb) Kemenkeu Provinsi Sumut Tiarta Sebayang mengatakan refleksi tersebut diadakan sebagai sarana untuk melakukan evaluasi performa APBN 2020, serta pemberian masukan pelaksanaan anggaran 2021.<\/p>\n\n\n\n

\u201c2020 merupakan tahun yang ekstraordinary dan luar biasa. Tahun ini kita bekerja luar biasa keras dibanding dengan tahun sebelumnya. Kita menyadari dampak Covid-19 sampai saat ini belum menggembirakan,\u201d kata Tiarta.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

PRIMENEWS | MEDAN \u2013 Memasuki tahun 2021, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) tetap mengalokasikan anggaran untuk penanganan Covid-19 khususnya bidang kesehatan apabila kondisi Covid-19 belum membaik. Karena kesehatan menjadi salah satu prioritas Pemprov Sumut. Hal tersebut disampaikan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi usai mengikuti Refleksi Akhir Tahun Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2020 secara virtual, […]<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":3410,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":true,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[44],"tags":[245,891],"yoast_head":"\n