PRIMENEWS | MEDAN– Pandemi COVID-19 tidak menyurutkan semangat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal. Hal ini terlihat dari pertumbuhan investor-investor baru yang melakukan investasi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Kepala Perwakilan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumatera Utara Muhammad Pintor Nasution mengatakan sebagai seorang investor, tentu harus memiliki strategi yang baik dalam melakukan investasi, salah satunya adalah dengan melakukan diversifikasi investasi.
Lalu, apa itu diversifikasi investasi ? Dalam konteks saham, diversifikasi investasi adalah strategi untuk meminimalisir risiko dengan cara mengatur portofolio dengan menempatkannya pada berbagai sektor dan saham yang dapat memberikan imbal hasil yang berimbang.
“Singkatnya, menempatkan dana investasi di beberapa instrumen investasi yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kerugian di salah satu sektor, dengan mendapatkan keuntungan di sektor lainnya,” kata Pintor, Jumat (20/8/2021).
Seperti salah satu jargon populer yang dikatakan tokoh investor terkenal dunia, yaitu Warren Buffet.
“Don’t put all your eggs in one basket”. Jangan simpan semua telurmu di dalam satu keranjang, karena jika keranjang tersebut terjatuh, maka semua telur milik kita akan pecah.
Sebaliknya jika kita menaruh telur di banyak keranjang, maka kita memiliki kesempatan lebih besar walaupun ada satu keranjang yang terjatuh.
Analogi tersebut seringkali dikaitkan pada keputusan investasi, yakni jangan menaruh semua dana investasimu hanya di satu instrumen investasi, lebih spesifik di satu sektor atau saham.
“Di sinilah perlunya melakukan diversifikasi investasi seperti yang dijelaskan tadi,” ungkapnya.