PRIMENEWS | MEDAN-Bisa menjadi wakil Indonesia di The Youth Assembly menjadi sebuah kebanggaan bagi Audric Rizki, alumni sekolah SPK/Internasional POS Medan tahun 2017.
Audric saat ini sedang melanjutkan pendidikan Master Degree (Vrije Universiteit Brussels, Belgium jurusan Political Science di Belgia.
Putri tunggal dari Indah Kuntari ini merasa sangat senang dan kaget bisa mendapatkan kesempatan di usia 19 tahun menjadi wakil Indonesia di The Youth Assembly.
Untuk ikut program ini, kata Audric ada beberapa hal yang harus dilalui, mulai dari pendaftaran untuk program tersebut dan menulis essay dengan topik peran generasi muda untuk mencapai target UN SDGs (United Nations Sustainable Development Goals). Lalu peserta juga wajib mengikuti Global Leadership Series.
“Sebagai peserta, kita harus mengikuti workshop dan short lecture mengenai beberapa isu dunia seperti perubahan iklim, kesetaraan gender, pendidikan berkualitas yang inklusif dan merata, dan lain-lain. Keduanya diadakan di Washington DC tepatnya di George Washington University dan juga di New York tepatnya di Columbia University,” tandasnya.
Audric Rizki mendapat info dari website Friendship Ambassadors Foundation dan mengikuti langkah-langkah pendaftaran yang sudah disediakan. Selama ikut program, Audric mengikuti kegiatan Global Development Leadership Series, Culture Fest (memperkenalkan budaya Indonesia melalui busana adat).
“Kemudian, untuk momen pidato di the United Nations Headquarters, untuk yang ini hanya sekitar 8 orang saja yang terpilih termasuk saya sendiri, dinilai dari ambisi peserta yang diperlihatkan selama 7 hari program berlangsung,” jelas Audric.
Ini adalah pengalaman yang mengesankan bagi Audric ketika mendapat kesempatan oleh pihak Friendship Ambassadors Foundation untuk menyampaikan pidato di United Nations Headquarters New York.
“Sebagai orang Indonesia, tentunya saya senang dan bangga bisa menyampaikan pidato tersebut untuk mengajak generasi muda bersama-sama membantu dalam pencapaian target-target yang ada di dalam UN SDGs. Saya juga sangat besyukur diberi kesempatan langka tersebut bersama dengan 7 orang teman saya yang berasal dari benua dan negara yang berbeda, duduk bersama di barisan depan di Gedung PBB,” paparnya.
Lebih lanjut Audric menyampaikan ada delapan (8) orang yang terpilih dengan kewarganegaraan yang berbeda yakni, Canada, Philippines, India, Indonesia, Saudi Arabia dan 3 orang lagi dari negara di benua Afrika.
“Kita semua punya peran masing-masing untuk menghadapi isu-isu penting di dalam negeri maupun di luar negeri. Setiap ide ataupun langkah kecil sangatlah berarti. Saya yakin, setiap generasi muda mempunyai keahliannya sendiri dan jika dipergunakan dengan baik, dapat menjadi manfaat bagi banyak orang dan cita-cita SDG itu sendiri,” demikian pesan Audric kepada generasi muda.
“Tidak ada kata terlambat dan tidak ada ide yang salah, terus berpikir kreatif dan jangan menyerah. Bagi saya, PrimeOne School is one of the reasons that I am here now. Everything that I have achieved, every step i took, i owe it to PrimeOne,” katanya.