PRIMENEWS | KERINCI-Tingginya curah hujan di Kabupaten Kerinci beberapa hari terakhir menyebabkan wilayah terdampak Banjir meluas. Selain pemukiman atau desa di dekat aliran Sungai Batang Merao, Kecamatan Depati Tujuh, Banjir meluas ke sejumlah desa di kecamatan Danau Kerinci.
Informasi yang diperoleh, ratusan rumah di tiga Desa Tanjung Tanah, yakni Desa Tanjung Tanah, Simpang Empat dan Dusun Baru Tanjung Tanah sudah dua hari terendam banjir. Padahal wilayah tersebut bukan termasuk wilayah rawan banjir.
“Ya, banjir, sudah dua hari. Sejak Rabu sampai hari ini (Kamis). Malam tadi cukup parah, air masuk ke rumah sampai setinggi 1 meter,” ungkap Jaka, salah seorang Warga Simpang Empat, Tanjung Tanah, Kamis (25/3/2021).
Pada Kamis siang Banjir kembali surut. Namun beberapa rumah warga masih ada yang terendam. Warga pun sibuk membersihkan rumah.
“Jarang banjir sebesar ini di desa kami. Ini sudah dua hari terendam. Karena Sungai tidak mampu menampung debit air, ditambah lagi sungai sudah dangkal,” sebutnya.
Camat Danau Kerinci Don mengatakan pihaknya sudah melakukan pendataan warga yang rumahnya terendam banjir.
“Sudah dua hari terendam, Tiga Desa di Tanjung Tanah. Jumlah rumah yang terkena Banjir sebanyak 260 rumah,” sebutnya, dilansir dari jambione.com, grup siberindo.co.
Menurut Don, Banjir tersebut disebabkan meluapnya air dari Sungai yang melintas di tengah pemukiman warga. “Meluapnya air sungai akibat hujan deras, pendangkalan sungai dan sempitnya pembuangan air,” katanya.
Wakil Bupati Kerinci Ami Taher bersama Sekda Kerinci Asraf turun meninjau rumah yang terdampak Banjir di tiga desa di Tanjung Tanah tersebut Kamis pagi.
“Tadi kita sudah melakukan penijauan warga yang terkena dampak Banjir selama dua hari ini. Kita juga memberikan bantuan warga yang menjadi korban,” kata Ami Taher.
Menurut dia, pihaknya sudah mengetahui penyebab Banjir yang merendam ratusan rumah di Tanjung Tanah. Karena dangkalnya sungai yang melintas tiga Desa. Untuk mengatasi masalah tersebut, Pemkab Kerinci akan menurunkan alat berat untuk mengeruk aliran sungai yang sudah dangkal.
“Tadi sudah disepakati, hari Minggu akan bergotong royong bersama. Kita akan menurunkan alat berat untuk mengeruk aliran sungai. Kita mengimbau warga tidak membuang sampai dialiran Sungai,” katanya