November 21, 2024
HUM_8622

PRIMENEWS | MEDAN – Peningkatan angka kemiskinan di Sumatera Utara (Sumut) bisa diredam usai dua tahun dilanda Covid-19. Secara nasional persentase kemiskinan Sumut berada di peringkat 18 secara nasional berdasarkan data BPS Semester II (Setember) 2021.

Di tahun 2021, persentase kemiskinan di Sumut semester I (Maret) 2021 sebesar 9,01% dan menurun ke angka 8,49% di semester II (September). Bila menggunakan data kependudukan BPS 2021 berarti ada sekitar 1.268.079 penduduk miskin di Sumut.

“Secara nasional kita posisi Sumut di 18 dan berada di bawah persentase kemiskinan nasional yang sebesar 9,71%,” kata Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Sumut Naslindo Sirait, Minggu (26/6).

Dalam melihat kemiskinan, menurut Naslindo, persentase menjadi acuan utama, bukan jumlah penduduk miskin. Hal ini karena daerah dengan jumlah penduduk sejalan dengan jumlah penduduk miskin.

“Tidak fair melihat kalau lihat dari jumlahnya, sudah pasti provinsi dengan jumlah penduduk besar, jumlah penduduk miskinnya juga besar,” terang Naslindo.

Sementara itu, menurut Naslindo, kenaikan angka kemiskinan dirasakan seluruh daerah di Indonesia. Ada dua penyebab ini terjadi, yaitu menurunnya pendapatan karena pemutusan hubungan kerja (PHK) selama pandemi dan naiknya harga-harga bahan pangan. Dua hal tersebut memicu kenaikan Angka Garis Kemiskinan di Sumut dari Rp520.529 di tahun 2020 menjadi Rp556.437 tahun 2021.

Berbagai program pun dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut untuk meredam laju kemiskinan di Sumut, antara lain, bantuan sosial, bantuan ke petani dan nelayan, infrastruktur, Kredit Usaha Rakyat (KUR), serta implementasi dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Hasilnya Sumut ranking pertama penurun angka kemiskinan di Indonesia berdasarkan hasil data Litbang Kemendagri untuk periode September 2020-Maret 2021 (semester I).

“Itu semester I 2020, turun 0,13 poin. Di periode berikutnya kita turun kembali dari 9,01% di Maret 2021 menjadi 8,49% di September 2021. Mudah-mudahan seiring pulihnya ekonomi kita, angka kemiskinan bisa terus kita tekan,” kata Naslindo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *