MEDAN – Nama lengkapnya Edward Gabriel Nalinta Sembiring Meliala, akrab disapa Edward lulusan sekolah Satuan Pendidikan Kerjasama (SPK)/Sekolah Internasional PrimeOne School Medan tahun 2018. Saat ini sudah bekerja sebagai Asisten Konselor & Koordinator Lapangan di salah satu perusahaan di Jakarta.
Putra pasangan Philip Sembiring & Natalina Sitepu ini juga sedang menjalani perkuliahan semester 7 di Binus University (Bina Nusantara) jurusan Psikologi.
Saat ditanya sejak kapan mulai menyukai profesinya sekarang, Edward menyampaikan bahwa turun ke lapangan dan bertemu dengan mereka yang kurang beruntung menjadi salah satu panggilan jiwa baginya sejak lama.
“Ini adalah kesempatan saya untuk bisa masuk ke dalam LSM Internasional karena didukung dengan skill bahasa Inggris dan public speaking yang banyak dipraktekkan selama sekolah di PrimeOne School Medan,” kata Edward.
Menurut Edward yang aktif dengan berbagai kegiatan di masa sekolah, menetapkan prioritas dan melakukan apa yang disukai menjadi salah satu kunci dalam membagi waktu.
“Ke depan, saya memiliki cita-cita untuk memiliki klinik konseling psikologi sendiri, tapi sekarang masih melakukan hal yang disukai dulu di dunia public speaking,” katanya.
Banyak orang di luar sana yang kurang beruntung yang sebenarnya memiliki bakat tertentu, hanya saja doktrin bahwa mereka tidak bisa melakukan apa-apa menjadi salah satu rintangan bagi mereka untuk berkembang.
“Aktivitas turun ke lapangan dan bertemu dengan yang kurang beruntung tadi tujuannya adalah mengubah mind set mereka dan sekitarnya, harapan kami mereka memiliki pandangan bahwa semua orang dapat berkembang,” tandasnya.
Selain menjalankan aktivitas sebagai konselor, Edward juga masih meluangkan waktu untuk menjadi English Tutor di kampusnya, khususnya untuk mahasiswa semester 1 (freshmen) dan juga ketua Floor Coordinator di Binus
Menurut Edward, di luar sana juga banyak yang memiliki kemampuan dan berkecukupan tapi masih selalu berpikir kurang dan kurang, mereka selalu berpikir untuk mendapatkan yang lebih tapi dengan usaha yang minimal.
“Padahal masih banyak saudara kita yang bingung bagaimana untuk bisa makan hari ini dan esok hari, walaupun mereka sudah berusaha dengan maksimal,” katanya.
Edward berpesan kepada generasi muda agar tetap rendah hati dan membuka mata pikiran kepada mereka-mereka yang belum beruntung dan hati terpanggil, jangan takut untuk melakukan apa yang orang lain tidak lakukan.
Saat ditanya kesan dan pesannya terhadap PrimeOne School (POS), dengan bersemangat Edward menyampaikan bahwa berbagai program POS dalam berbahasa Inggris membuka banyak kesempatan baru setelah lulus. POS juga sudah memberikan banyak kesempatan dalam mengembangkan skill yang dapat membantu dan mendorong peserta didik untuk berkembang secara profesional.
“POS juga membantu siswa untuk mengurangi tingkat stres akademis melalui beragam kegiatan- yang dilakukan. Kesempatan bersekolah di POS Medan menjadi sesuatu yang sulit untuk dilupakan. Pengalaman-pengalaman organisasi dan kompetisi mempermudah ketika ingin mengikuti kepanitiaan atau organisasi di tingkat universitas,” jelasnya.
Hal paling mengesankan, tambah Edward adanya dorongan untuk tetap berpikir kreatif selama mengikuti kegiatan dan organisasi di POS Medan. Beragam kegiatan menambah pengalaman siswa dalam mempersiapkan event-event menarik dan mengimplementasikannya menjadi kegiatan menarik dan menambah wawasan peserta didik.
“Membangun kemampuan akademis pastinya penting, tapi membangun hati dan moral akan lebih penting. Itu yang kita rasakan selama sekolah di POS Medan,” papar Edward.