PRIMENEWS | MEDAN – Upaya penanganan dan pencegahan pandemi Covid-19 harus dilakukan secara menyeluruh. Informasi dan sosialisasi harus sampai hingga ke lingkup terkecil dan pelosok wilayah. Diharapkan kehadiran relawan melalui Pos Gabungan Pencegahan Covid-19 BNPB bisa menjadi perpanjangan tangan pemerintah.
Hal ini disampaikan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi saat meresmikan pelatihan relawan Pos Gabungan Pencegahan Covid-19 Provinsi Sumut, Rabu (23/9), di Aula Universitas Sari Mutiara, Jalan Kapten Muslim Nomor 79 Medan Helvetia.
“Pandemi ini harus kita hadapi bersama-sama. Tidak bisa bekerja sendiri. Untuk itu, pembentukan relawan dari masyarakat ini sangat berarti bagi kami Pemerintah Provinsi Sumut. Kalian lah perpanjangan tangan untuk menjangkau lebih banyak masyarakat dalam rangka sosialisasi penanganan Covid-19,” ujarnya.
Saat ini, lanjut Edy, penanganan Covid-19 sudah mulai membaik. Hal ini dibuktikan dengan angka kesembuhan pasien Covid-19 dari 34,39% pada 31 Juli 2020 menjadi 60,28% pada 20 September 2020. Angka kematian juga berhasil diturunkan dari 4,49% pada 31 Juli 2020 menjadi 4,25% pada 21 September 2020. Rasio positivity rate atau persentase positif dari hasil pemeriksaan juga berkurang dari 17,51% pada 31 Juli 2020 menjadi 13,46% pada 21 September 2020.
“Tapi angka kesembuhan kita masih sekitar 60%, sedangkan nasional itu sekitar 71%. Mudah-mudahan dengan adanya kehadiran relawan ini maka lebih baik lagi penanganan Covid-19 Sumut di masa mendatang. Razia sudah kita lakukan malam hari, begitu pula patroli siang,” terangnya.
Untuk itu, Edy berharap, usai mengikuti pelatihan para relawan benar-benar berpartisipasi aktif di lingkungan masing-masing, sehingga harapan agar Covid-19 di Sumut segera membaik dapat terwujud.
Sebelumnya, Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan menjelaskan, bahwa Pos Gabungan Pencegahan Covid-19 merupakan langkah pencegahan penyebaran Covid-19 dengan mengedukasi masyarakat oleh para relawan yang telah mengikuti pelatihan.
“Sumut merupakan salah satu provinsi dari 9 provinsi prioritas penanganan Covid-19. Untuk itu, pelatihan relawan ini merupakan upaya kita membantu penganan Covid-19 di Sumut. Konsep pencegahan dengan melibatkan unsur pentahelix,” jelasnya.
Adapun yang mengikuti pelatihan, lanjut Lilik, yakni masyarakat umum dengan berbagai latar belakang dari Kawasan Mebidang sebagai wilayah yang paling banyak menyumbang kasus konfirmasi positif. Bersama BPBD Sumut, pelatihan dilakukan selama 10 hari dimana per harinya ada 200 relawan yang mengikuti kelas.
“Kita bekali mereka dengan pengetahuan dasar protokol kesehatan, komuniaksi publik dan sistem pelaporan melalui aplikasi untuk update kegiatan yang dilakukan di lingkungan masing-masing,” kata Lilik.
Peresmian dilanjutkan dengan peninjauan kelas-kelas pelatihan. Turut hadir mewakili Forkopimda Sumut, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang, Ketua Yayasan Sari Mutiara Parlindungan Purba, Rektor Universitas Sari Mutiara Ivan Elisabeth Purba, Wakil Sekretaris GTPP Covid-19 Sumut Arsyad Lubis, Ketua Pengendali Operasi GTPP Sumut Riadil Akhir Lubis, mewakili Pemko Medan, Binjai dan Pemkab Deli Serdang, para camat dan fasilitator.