PRIMENEWS | MEDAN-Kent Christian, akhirnya memilih berkarir menjadi ekspatriat muda dan saat ini sedang fokus dengan tugasnya sebagai Protokol Konsuler atau sebagai Staff Protokol Konsuler (Local Staff Kementerian Luar Negeri) di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Colombo, Sri Lanka.
Alumni sekolah satuan pendidikan kerjasama (SPK)/sekolah internasional PrimeOne School Medan tahun 2014/2015 melanjutkan pendidikannya ke Universitas Sumatera Utara Jurusan: Hukum (Konsentrasi Hukum Internasional).
Putra pasangan Andreas H dan Ana ini selama sekolah di POS Medan memiliki prestasi akademik/non-akademik paling membanggakan, antara lain Champion of Debate Open 2014.
“Berkat guru guru yang hebat seperti Ibu Yenny Laura, Nurianti Sitorus, dan Bapak Xia Chung Ming, saya berhasil menemukan talenta saya yaitu pada Pelajaran Sosial seperti Sejarah, PKN, dan Geografi. Berkat dorongan semangat dari ketiga guru-guru legendaris ini saya terinspirasi untuk tidak hanya menjadi orang biasa melainkan seseorang yang mampu mencetak legacy-nya dalam lembaran sejarah dunia,” kata Kent.
Menurut Kent Christian, ia memulai karir di Kementerian Luar Negeri setelah Januari 2022, dimana karir saya waktu itu di sebuah Perusahaan Sawit di Medan kurang berhasil.
“Saya memutuskan untuk mengejar impian saya yang sempat tertidur yaitu berkarir di Dunia Birokrasi. Dan, ketika saya mendapatkan info bahwa Kemenlu membuka formasi Local Staff, saya memutuskan untuk terjun tanpa berpikir dua kali because I got nothing to lose. Legacy dari PrimeOne School yang sangat berguna dalam karir baru saya adalah, berkat pelajaran IPS yang saya geluti saya mampu menjawab semua jenis pertanyaan dalam Tes SKD (Seleksi Kompetensi Dasar) yang dimana banyak pertanyaan bertopik Hukum, Politik dan Hubungan Internasional. Sedangkan skill dari karir saya diperoleh dari berdebat di Tim Debat PrimeOne School yang memampukan saya memaparkan pemikiran dan menjawab pertanyaan Interviewer dari BSDM Kemenlu dan Para Diplomat Senior di KBRI Colombo,” kenangnya.
Dengan menjadi ekspatriat muda, Kent ingin mengikuti jejak senior yang sangat menginspirasi baginya. “Mereka adalah Bapak Yubil Septian dan Kak Prima Adinda Minardi,” katanya.
“Saya ingin menjadi seorang yang tidak hanya sekadar bekerja tanpa hasil, melainkan dapat mencetak prestasi demi prestasi. Kedepannya saya punya impian dapat menjadi seorang Diplomat agar saya dapat mengikuti langkah idola saya yaitu Napoleon, Julius Caesar yaitu menjadi seorang World Leader,” tegasnya.
Ketika sudah bekerja di KBRI, ada banyak pengalaman mengesankan yang dirasakan Kent. “Bagi saya, pengalaman mengesankan itu adalah ketika saya berpartisipasi dalam Acara Resepsi Diplomatik Agustus 2023, karena dalam acara ini saya berkesempatan untuk menyambut dan menemui tokoh-tokoh terkenal seperti Duta Besar Asing, Atase Militer, Pengusaha, dan lain lain dimana dulunya saya hanya bisa melihat orang-orang seperti ini lewat berita atau Channel Youtube,” katanya.
Dalam acara kenegaraan ini, Kent mendapat pengajaran langsung dari atasannya tentang Tata Krama Diplomatik. Untuk tantangan terbesar yang pernah dihadapi, adalah bagaimana harus bisa beradaptasi dengan Etos dan Budaya Kerja di Dunia Birokrasi yang dimana setiap pekerjaan yang dilakukan akan berdampak pada wajah Negara Indonesia.
“Selain itu, ketika pertama kali saya tiba di KBRI, hampir tidak ada skill bekas saya bekerja di perusahaan sebelumnya yang dapat saya gunakan kecuali skill komputer, sehingga saya benar-benar harus belajar dari atasan dan senior dan juga dari Diplomat dan teman-teman local staff lainnya,” tandasnya.
Secara khusus, Kent menyampaikan bahwa dengan pengalaman belajar dan bersosialiasi dari PrimeOne School, ia bisa belajar menjadi seseorang yang berkemauan keras dan pantang menyerah. Ditambah dari dampak membaca komik tentang kisah hidup Napoleon dan Julius Caesar di perpustakaan POS Medan, Kent menemukan idola tokoh dunia yang langkahnya saat ini sedang ia lakoni di dunia nyata.
“Di luar pekerjaan rutin sehari-hari, saya sering berolahraga bersama rekan sekerja, atau bertemu dengan tokoh masyarakat secara informal. Lewat kegiatan di luar jam kerja ini, saya belajar banyak tentang bagaimana menghadapi orang lain di luar lingkungan pekerjaan dan cara bertukar pendapat dengan mereka yang tentunya punya perspektif yang jauh berbeda dengan kita,” tandasnya.
Kepada adik adik yang saat ini masih sekolah di PrimeOne School Medan, Kent berpesan agar jangan pernah takut mengikuti passion murni dari hati kita sendiri dan juga jangan takut untuk mengejar karir yang berbeda dari orang lain. Karena tidak ada yang tidak bisa dicapai selama kita mau berusaha dan belajar. Sebagaimana menurut Kaisar Napoleon : Kata tidak mungkin hanya ditemukan dalam kamus para pecundang.
“Jangan pernah takut untuk berbeda demi mengejar keinginan hati. Tapi bersiap juga untuk menanggung risiko demi mencapai impian yang kita inginkan,” katanya.
Pesan khusus Kent Christian kepada PrimeOne School Medan agar jangan berhenti mengajarkan Pelajaran Sosial dan pelajaran lain yang menjadi passion murid-muridnya.