November 21, 2024
17 Nawal Langkat1

PRIMENEWS | LANGKAT – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Sumatera Utara (Sumut) Nawal Lubis terkesan dengan Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Qowwiy Azizi. Yayasan pendidikan yang terletak di Dusun VI Kurnia Pantai Gemi, Stabat, Kabupaten Langkat, ini dibangun dengan semangat dan pengorbanan pendirinya.

Didirikan pada tahun 2004 dengan menumpang di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Desa Pantai Gemi, kini Qowwiy Azizi telah memiliki 20 kelas dengan jumlah siswa lebih kurang 600 orang. Para siswanya terdiri dari balita hingga tingkatan Madrasah Tsanawiyah (MTs). Kini YPI Qowwiy Azizi sedang mendirikan Rumah Qur’an Ahada.

“Yayasan ini dibangun dengan ketulusan hati ingin meningkatkan kecerdasan bangsa, terutama melalui pendidikan Islam. Banyak pengorbanan yang dilakukan pendirinya sehingga Qowwiy Azizi bisa sebesar sekarang ini. Ini luar biasa,” kata Nawal Lubis, usai acara peletakan batu pertama pembangunan Rumah Qur’an Ahada, Rabu (15/9).

Nawal berpesan agar pendiri dan pengurus yayasan tetap istiqamah untuk mencerdaskan anak-anak terutama di sekitar Desa Pantai Gemi. Dengan begitu, anak-anak di Desa Pantai Gemi bukan hanya pintar dalam akademik tetapi juga soal agama.

“Tetap semangat dan yakin Allah akan mempermudah jalan kita, bila kita berikhtiar dan berdoa kepada-Nya. Apalagi kita bertujuan untuk membentuk anak-anak menjadi generasi Alquran,” tambah Nawal.

Menurut keterangan Pendiri YPI Qowwiy Azizi Fatimah setelah menumpang selama satu tahun di SDN Desa Pantai Gemi mereka hanya memiliki dua ruang kelas. Dua ruang kelas dari rumah mereka yang dimodifikasi agar bisa menjadi sarana belajar siswa-siswanya.

“Kita memutuskan membongkar kamar mamak dan kamar saya agar bisa menjadi tempat belajar anak-anak. Tetapi, dengan izin Allah dan dukungan pemerintah, alhamdullillah, perlahan kelas kita semakin banyak dan orang tua di sini juga semakin percaya kepada kita,” kata Fatimah, yang ibunya juga seorang guru ngaji.

Khusus untuk tingkatan MTs, YPI Qowwiy Azizi memilih anak-anak yang nyaris putus sekolah karena keterbatasan orang tuanya. Hal ini juga dilakukan karena keterbatasan jumlah pengajar yang ada di Qowwiy Azizi.

“Ada 75 anak dari kelas 7-9, alhamdulillah, ternyata prestasi mereka luar biasa, ada yang lomba pidato ke Jakarta, Banjarmasin, lomba Alquran. Ini sangat membuat kami bangga, tetapi saat ini khusus untuk Rumah Qur’an hanya ada 215, karena tenaga pendidik kita kurang dan untuk Tahfiz tentu perlu keahlian khusus terutama untuk yang balita atau SD,” kata Fatimah.

Warga Dusun VI Kurnia Pantai Gemi Yulianti sangat bersyukur adanya YPI Islam Qowwiy Azizi. Dia merasa terbantu mendapatkan pendidikan yang baik untuk anaknya yang masih duduk di kelas 4 SD.

“Kami sangat terbantu, apalagi ini pendidikan Islam. Kami sangat bersykur ada anak muda yang mau bekerja keras berupaya anak-anak di lingkungannya mendapat pendidikan yang bagus. Mudah-mudahan Qowwiy bisa terus berkembang dan semakin baik,” kata Yulianti.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *