PRIMENEWS | Medan : Universitas IBBI menggelar kegiatan Kuliah Pakar 2025 dengan bertema “Pewaris vs Perintis: Menumbuhkan Semangat Inovasi, dari Imajinasi Menjadi Aksi” bertempat di UCSN Hall Kampus Universitas IBBI, Jalan Sei Deli Medan, Rabu (12/11/2025).
Acara ini menjadi ajang inspiratif bagi mahasiswa Universitas IBBI untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan, inovasi, dan kreativitas dalam menghadapi tantangan dunia bisnis modern.
Diawali dengan sambutan Rektor Universitas IBBI, Dr. Lusiah, S.E., M.M., yang menegaskan pentingnya memahami dua peran penting dalam dunia usaha, yakni pewaris dan perintis.
“Baik pewaris maupun perintis memiliki benang merah yang sama, yaitu semangat untuk mengembangkan usaha agar terus maju dan bertahan menghadapi perubahan zaman. Pewaris memberikan dasar dan nilai-nilai keteladanan, sedangkan perintis membawa semangat baru dan inovasi. Keduanya harus bersinergi untuk menciptakan kesinambungan usaha yang kuat dan berdaya saing,” kata Dr. Lusiah.
Ketua ISEI Medan Koordinator Sumatera Utara, Dr. Paidi, SE., M.Si, dalam pesannya, menekankan pentingnya kolaborasi dan kemitraan antara pewaris dan perintis dalam mengembangkan bisnis di era modern.
“Pewaris dan perintis perlu saling bekerja sama untuk memperkuat ekosistem bisnis nasional. Sinergi antara pengalaman dan inovasi akan melahirkan pengusaha tangguh yang berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi bangsa,” ungkap Dr. Paidi.
Peran dan kapasitas ISEI sebagai organisasi yang fokus pada pengembangan bidang ekonomi dan bisnis di indonesia selama puluhan tahun, merupakan sebab utama Universitas IBBI menggandeng ISEI dalam kegiatan Kuliah Pakar 2025 ini sejalan dengan implementasi dari perjanjian kerja sama yang sebelumnya telah terjalin.
Setelah acara pembukaan, dilanjutkan dengan sesi kuliah pakar oleh Ryalsyah Putra, perwakilan dari ISEI–HIPMI Medan, yang membahas secara mendalam tentang perbedaan mendasar antara pewaris dan perintis dalam dunia usaha.
Ryalsyah Putra menekankan bahwa menjadi pewaris bukan hanya melanjutkan, tetapi juga memperbarui dan menyesuaikan bisnis keluarga agar tetap relevan; sementara menjadi perintis membutuhkan keberanian membangun sesuatu dari nol dengan semangat inovatif.
Sesi ini disambut antusias oleh mahasiswa, ditambah dengan undian berhadiah menarik yang menciptakan suasana interaktif dan penuh semangat di auditorium.
Kemudian, sesi talk show dipandu oleh Septi Arianto, S.Kom., M.M., yang menghadirkan tiga narasumber inspiratif, yaitu Nicholas Naihongga Halim, entrepreneur sekaligus Ketua Pembina Yayasan Pendidikan IBBI, Edy Limin, pengusaha emas, dan Irvan Thamrin, entrepreneur muda di bidang asuransi.
Dalam sesi ini, ketiga pembicara berbagi kisah perjuangan dan filosofi mereka dalam dunia bisnis. Nicholas Naihongga Halim menuturkan bahwa meski dirinya adalah seorang pewaris, ia juga harus bersikap perintis dalam mengembangkan bisnis-bisnis baru seperti dealer produk Sanyo dan Hisense.
Sementara Edy Limin menjelaskan bahwa meski ia mewarisi bisnis keluarga di bidang emas, ia banyak melakukan inovasi dan pendekatan baru agar usaha tetap relevan dan berkembang.
Tak ketnggalan Irvan Thamrin menginspirasi mahasiswa dengan kisahnya yang memilih merintis bisnis asuransi sejak duduk di bangku sekolah, meskipun berasal dari keluarga pengusaha kelapa sawit. Ia membuktikan bahwa kerja keras dan tekad kuat dapat membawanya pada kesuksesan-memiliki rumah dan mobil sejak wisuda, serta kini memimpin ratusan agen asuransi di bawah naungannya.
“Saya ingin membuktikan bahwa kesuksesan sejati bukanlah karena warisan, tetapi karena keberanian untuk merintis dan bekerja keras,” ungkap Irvan yang disambut tepuk tangan mahasiswa.
Setelah sesi tanya jawab interaktif, mahasiswa Universitas IBBI diberikan kesempatan untuk berdialog langsung dengan para narasumber mengenai strategi membangun usaha di era digital.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penampilan modern dance Universitas IBBI, serta undian hadiah utama berupa dua unit sepeda gunung persembahan dari ISEI, yang dimenangkan oleh dua mahasiswi Universitas IBBI. Kuliah Pakar 2025 ditutup dengan penuh antusias.
