PRIMENEWS | MEDAN – Berbicara tentang knalpot, tidak akan jadi perbincangan hangat ketika suara knalpotnya masih original dan tidak dimodifikasi oleh pemiliknya. Kota Medan yang sudah bising dengan suara ribuan kendaraan bermotor, sesekali terdengar suara sirene mobil pemadam kebakaran atau ambulance yang sedang membawa pasien, sudah membuat gendang telinga berdenyut.
Kebisingan yang sudah sangat sempurna ini, ditambah lagi dengan kebisingan suara knalpot modifikasi (kerap juga disebut knalpot blong) yang sengaja diraung-raungkan (digeber-geber-Red) membuat gendang telinga serasa mau pecah saat kendaraan dengan knalpot blong ini lewat dari samping kita.
Knalpot blong jadi semakin “memekakkan” telinga terutama disaat wabah pandemi Covid-19 masih belum berlalu dari negeri ini. Disaat kita sedang menentramkan diri dengan situasi yang sulit ini, muncul pula suara memekakkan telinga membuat kita serasa mau marah saja saat seseorang pengendara dengan knalpot blong lewat dan meninggalkan kebisingannya.
Saya tidak akan mengulas masalah knalpot dan hubungannya dengan kejiwaan seseorang, yang pasti knalpot blong itu tidak pernah direferensikan atau disukai oleh siapa pun, kecuali orang-orang tertentu yang menyukai ‘kebisingan’ dan suka membuat keributan.
Dalam beberapa kesempatan, saya pernah berpapasan dengan sekelompok pemuda/pelajar atau saya kurang paham apakah ini yang namanya genk motor menggeber-geber knalpot blongnya keliling kota Medan. Seperti yang terjadi di salah satu kawasan kota Medan, karena tak senang ditegur sekelompok pemuda/pelajar ini mengeroyok orang yang menegur tadi sampai luka berat. Manusiawikah itu?
Untuk menjawab pertanyaan ini sangat banyak indikatornya. Bagaimana dengan kedua orang tua mereka? Apakah anak-anak mereka memang sengaja dibiarkan begitu? Kembali kepada diri kita masing-masing.
Menyikapi masalah knalpot blong yang jumlahnya sangat banyak di kota Medan, razia dan penertiban terhadap pengguna knalpot blong ini sudah berkali-kali digelar. Tapi tetap saja bermunculan kendaraan lainnya yang menggunakan knalpot blong.
Baru-baru ini, personel Satlantas Polrestabes Medan kembali menggelar razia knalpot blong di Jalan Balai Kota, seputaran Lapangan Merdeka Medan, Sabtu (26/9/ 2020) malam.
Dari hasil razia tersebut, petugas mengamankan puluhan kendaraan roda dua yang menggunakan knalpot blong (knalpot racing-red).
Kasat Lantas Polrestabes Medan, AKBP Sonny W Siregar menyampaikan “Ya, kita (Sat Lantas Polrestabes Medan) melakukan razia kendaraan roda dua dan mobil yang mengunakan knalpot tidak sesuai spesifikasi. Dalam razia itu ada sekitar 40 kendaraan roda dua yang kita amankan karena memakai knalpot blong,” ujar Sonny W Siregar.
Menurut Sonny, knalpot racing/blong yang digunakan pengendara sepeda motor atau mobil kerap meresahkan masyarakat lantaran menimbulkan suara bising dan kegaduhan di jalan raya sehingga menjadi sasaran ketika kita mengelar razia.
“Mereka yang terjaring razia knalpot blong diberi sanksi tilang dan kendaraannya kita bawa ke Pos Lantas Lapangan Merdeka,” ujar AKBP Sonny W Siregar.
Seperti disampaikan Eko, salah seorang warga kota Medan sangat mendukung program Polri menertibkan kendaraan yang menggunakan knalpot blong, karena suaranya sangat mengganggu ketertiban masyarakat pengendara lainnya.
“Bila perlu, aturan dan hukuman terhadap pengguna knalpot blong ini harus benar-benar,” tandas Edi.