PRIMENEWS | Jakarta : Ketersediaan stok bawang putih dalam negeri dikhawatirkan mulai terbatas pada awal Maret mendatang. Menurut Pengamat Pertanian Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori, salah satu langkah guna mengurangi kelangkaan stok bawang putih dalam negeri yakni memperbaiki manajemen impor di Indonesia.
“Memang untuk produk yang seperti ini kita kira-kira sebesar 98% tergantung impor. Ya memang manajemen impornya yang harus bagus. Artinya, jauh-jauh hari sebelum habis ya dikeluarkan izin impornya,” ujar Khudori saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Sabtu (13/2/2021).
Menurutnya, stok bawang putih di Indonesia diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan sampai bulan Maret. Jadi, sebelum ketersediaan stok habis pemerintah disarankan sudah mengeluarkan izin impor jauh sebelum itu.
“Harus dicek lagi, seinget saya tiga bulan (sampai Maret). Tiga bulan itu ga lama ya, sementara kita tahu proses impor ga selalu mulus atau ga selalu mudah,” kata Khudori.
Khudori menegaskan, dalam kondisi pandemi saat ini akan ada perbedaan waktu proses impor. Misalnya jika terjadi kelangkaan kontainer atau gangguan di rantai pasok global. Hal tersebut dipastikan akan mengganggu proses impor.
“Pasti akan mengganggu proses impor yang sebelumnya (sebelum pandemi Covid-19) mungkin ga begitu krusial. Mungkin satu sampai dua bulan selesai, tetapi setelah pandemi kan segala sesuatu harus diperhitungkan betul,” tegasnya.
Dari pantauan MNC Portal Indonesia, suasana di salah satu pasar tradisional di kawasan Depok, Pasar Depok Jaya, terkesan sepi. Cukup banyak kios pedagang sayur yang buka tetapi hanya terdapat beberapa pembeli datang mendatangi kios-kios tersebut.
Salah seorang pedagang, Ibu Ita (40 tahun) mengaku harga bawang putih sudah naik sejak tiga atau empat hari lalu. Namun, kenaikan harganya tidak begitu signifikan dibandingkan dengan kenaikan harga bawang merah.
“Iya sudah naik, tadinya Rp30.000/kg sekarang sudah Rp35.000/kg untuk bawang putih biasa. Kalau bawang putih kating sudah Rp40.000/kg-nya,” ujarnya saat dikonfirmasi.