November 21, 2024
3 Tim Monev Kejatisu

PRIMENEWS | GUNUNG SITOLI – Tim monitoring dan evaluasi (Monev) Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara dipimpin langsung oleh Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara Jacob Hendrik Pattipeilohy kunjungan kerja ke Kejaksaan Negeri yang ada di Pulau Nias. Dalam kunjungan pertama, Rabu (2/12/2020) Wakajati dan tim melakukan pemantauan persiapan Posko Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kantor Kejaksaan Negeri Gunung Sitoli.

Wakajati Sumut didampingi Asintel Dwi Setyo Budi Utomo, Kasi E Karya Graham Hutagaol dan Firman Halawa diterima langsung oleh Kajari Gunung Sitoli Futin Helena Laoly, Kasi Intel Alex Silaen, Kasi Pidum M. Salim Harahap, Kasi Datun Arpan serta Kasi lainnya.

Sebelum rapat koordinasi digelar, Wakajati Sumut Jacob Hendrik Pattipeilohy mendengarkan paparan yang disampaikan oleh Kasi Pidum M. Salim Harahap terkait kesiapan Posko Pilkada Kejari Gungung Sitoli yang dilanjutkan dengan dialog.

Asintel Dwi Setyo pada kesempatan dialog memberikan motivasi agar dalam kondisi sekarang satu Kejari induk yaitu Kejari Gunung Sitoli mempunyai wilayah hukum 3 kabupaten baru yaitu Kabupaten Nias Utara, Nias Barat dan Nias Timur.

“Saya yakin dan menaruh kepercayaan kepada sumber daya manusia (SDM) yang ada di Kejari Gunung Sitoli tetap siap melaksanakan tugas dan fungsinya di dalam menghadapi Pilkada 2020,” kata mantan Kajari Medan ini.

Pada kunjungan ke Kejari Gunung Sitoli, Wakajati berkesempatan melihat langsung beberapa ruangan dan memastikan seluruh staf dan pegawai siap dalam menghadapi pesta demokrasi tetap mengedepankan penerapan protokol kesehatan.

Dalam arahannya, Wakajati Sumut menyampaikan bahwa kedatangan Tim Monev kali ini adalah untuk menindaklanjuti hasil rapat kerja Selasa (3/11/2020) yang digelar secara vicon dan diikuti seluruh Kajari, Kasi Pidum, Kasi Intel, dan Kasi Datun se Sumatera Utara yang daerahnya menyelenggarakan Pilkada serentak 2020.

“Monitoring dan evaluasi yang dilakukan adalah untuk memastikan sudah sejauh mana masing-masing Kejari dalam menindaklanjuti hasil rapat kerja kemarin, kita berharap masing-masing memiliki terobosan dan konsep yang akan dijalankan dalam mengawal Pilkada tahun ini,” kata Jacob Hendrik.

Penguatan skill, lanjut Jacob Hendrik bahwa dalam mengusung strategi, konsep dan bagaimana menggerakkan anggota di lapangan dalam mengawal dan memantau tahapan sampai pada pelaksanaan Pilkada Gunung Sitoli 2020, perlu didukung data yang akurat dan valid.

“Kita harus memastikan dalam tahapan Pilkada ini di lini mana bisa terjadi kerawanan dan apa upaya yang harus kita lakukan di lapangan,” paparnya.

Pantauan di Posko Pemantau Pilkada Gunung Sitoli, beberapa informasi terkait Pilkada Serentak 2020 ditempelkan di papan pengumuman. Pasangan Lakhomizaro Zebua dan Sowa’a Laoli sebagai Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Gunungsitoli menjadi pasangan tunggal dan akan melawan kotak kosong.

Asintel Kejati Sumut Dwi Setyo Budi Utomo menyampaikan bahwa proses pemantauan Posko Pilkada Gunung Sitoli 2020 secara real time harus melaporkan sudah sejauh mana tim yang ada di lapangan dalam mengumpulkan data dan melaporkannya ke pimpinan.

“Harapan kita, seluruh Kejari khususnya Kejari yang daerahnya menyelenggarakan Pilkada melaporkan data-data terbaru yang ditemukan di lapangan,” katanya.

Secara khusus, tambah Asintel seluruh ASN, Jaksa dan pegawai benar-benar netral dalam Pilkada serentak 2020. Patuhi protokol kesehatan dalam menjalankan tugas di lapangan, mulai dari mencuci tangan pakai sabun, tetap memakai masker dan menjaga jarak aman pada saat pencoblosan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *