PRIMENEWS | Guru yang mengajar di sekolah Satuan Pendidikan Kerjasama (SPK) PrimeOne School (POS) Medan sangat beragam dan berasal dari berbagai latar belakang pendidikan dan bidang ilmu yang dikuasainya. Ada juga guru yang didatangkan dari luar negeri untuk mengasuh beberapa mata pelajaran khususnya pelajaran Sains, Biologi dan Matematika.
Yang pasti, seperti disampaikan Pendiri POS Medan, Amrin Susilo Halim bahwa guru-guru sekolah SPK selalu dipersiapkan dan secara berkesinambungan memperbaharui diri dengan pelatihan dan melanjutkan pendidikan sampai ke jenjang S-2 dan S-3.
“Update informasi sangat perlu terutama dalam menyampaikan materi pelajaran yang diasuhnya. Hal ini sangat penting untuk menjawab kebutuhan peserta didik yang memiliki minat dan ingin mengembangkan potensi dirinya,” katanya.
Salah seorang guru POS Medan yang didatangkan dari Amerika Serikat adalah Elwin Kiern Crosswhite (akrab disapa pak EK), lulusan Thomas A Edison State University jurusan Humanities.
Menurut Elwin Kiern Crosswhite, bidang Antropologi dan Filsafat adalah spesialisasinya di universitas. Ia sangat tertarik pada kesadaran, tetapi yang lebih penting bagaimana cara berpikir seseorang menentukan komunitas dan budaya dimana mereka menjadi bagiannya.
“Kesadaran telah berubah dan berevolusi dengan manusia selama jutaan tahun. Hari ini pengetahuan ini dapat digunakan dalam bisnis mulai dari penjualan dan pemasaran hingga sumber daya manusia dan manajemen organisasi. Ini juga dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang seperti politik dan berbicara di depan umum, psikologi, dan sosiologi,” katanya.
Elwin Kiern Crosswhite, memiliki isteri bernama Dr. Maretta Ginting, berasal dari Medan dan merupakan seorang pengajar di sebuah universitas. Sang isteri yang merekomendasikan EK bekerja di PrimeOne School.
Ada banyak kurikulum hebat di dunia, lanjut EK. Tetapi ada alasan mengapa Cambridge yang paling banyak digunakan. Kurikulum sebaiknya sebagus mereka yang mengajarkannya, dan POS Medan memiliki staf yang sama baiknya dengan sekolah mana pun di luar sana. Ini dikombinasikan dengan fasilitas dan kegiatan ekstrakurikuler menjadikannya sistem yang hebat.
“Saya sangat terkesan dengan tingkat kefasihan dari Tingkat Dasar hingga Sekolah Menengah Atas. Saya juga terkesan melihat siswa berbicara bahasa Inggris di lorong sekolah dan kafe,” tandasnya.
Masih menurut EK, metode pengajaran yang ia gunakan melibatkan dua fokus pendekatan. Pertama, menggunakan pendekatan konseptual untuk pengajaran yang diarahkan untuk meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi dengan kemampuan berpikir secara konseptual.
“Alih-alih memberi siswa sebotol fakta, teori, dan rumus untuk dilimpahkan di saat ujian, saya akan mulai dengan apa yang diketahui siswa dan menstimulasi mereka untuk mencari tahu sampai ke proses terakhir. Kedua. Saya mencoba mengarahkan mereka melalui Metode Socrates. Dengan mengajukan pertanyaan utama yang mengarahkan ke percakapan. Ini adalah sarana untuk membuat siswa mempertanyakan pandangan mereka tentang suatu topik dan sampai pada kesadaran yang lebih dalam untuk lebih memahami gambaran secara keseluruhan, dua metode ini dapat memberikan resolusi dan menciptakan konsep baru,” jelasnya.
Cara terbaik untuk menjadi lebih fasih dalam bahasa apa pun, tandas EK adalah dengan menggunakannya secara konsisten, terutama membaca. Meskipun bahasa Inggris akademis itu penting, jangan campur aduk dengan kefasihan. Anda perlu mengembangkan keduanya.
Menurut EK, sekolah dapat mengambil peran sebagai lembaga yang menaungi dan memastikan para siswa berlaku dan bertindak dengan benar. Pertama sekali, contoh perilaku yang baik harus diberikan dan diperlihatkan di lingkungan sekolah. Ada kemungkina bahwa para siswa kurang mendapatkan contoh yang baik di rumah. Untuk itu, mereka harus diberitahu perilaku seperti apa yang diharapkan dari mereka.
Pada akhirnya, jika mereka berperilaku tidak sesuai seperti yang diharapkan, maka mereka harus mendapatkan konsekuensi yang nyata dan tegas dari perbuatan mereka. Saat mereka benar-benar mendapatkan konsekuensi tersebut, maka mereka akan belajar dan lebih berhati-hati dalam bertindak mengambil keputusan di masa yang akan datang.
“PrimeOne School kaya akan keberagaman, bukan hanya di antara para siswa saja, tetapi guru dan juga staffnya. Budaya di mana saya dibesarkan di Amerika berbeda dari beberapa daerah yang ada di sana. Di sini saya bagian dari keberagaman tersebut,” tandasnya.
Selain EK yang berasal dari Amerika, tambah Amrin Susilo Halim, ada juga guru dari China untuk mengajar Mandarin dan ada 10 guru Filipina yang mengajar Sains dan Matematika.