PRIMENEWS | MEDAN-Dari Bincang-Bincang Tipis-Tipis dengan Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Jokowi Mania (DPP Joman) Akhmad Gojali Harahap di Channel Youtube Tale Trias Info yang dipandu Erman Tale Daulay, Jumat (11/2/2022) mengusung topik terkait pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) yang menuai kritik positif dan negatif dari berbagai kalangan.
Menurut Akhmad Gojali Harahap yang akrab disapa Gojali ini, terlepas dari kondisi kita hari ini yaitu pandemi Covid-19, pemindahan Ibu Kota itu adalah satu keharusan karena sudah diprogramkan.
Memang, karena situasi pandemi Covid-19 banyak anggaran kita yang tersedot untuk penangannan Covid-19. Akan tetapi, apa yang sudah direncanakan sejak jauh-jauh hari sebelumnya tetap harus dijalankan.
Selain karena seruruh proses menuju pemindahan sudah dilakukan oleh pemerintah dan DPR sampai akhirnya keluar Undang-Undangnya, maka menerima dan melaksanakannya adalah menjadi keharusan. Karena, UU tersebut mengikat, termasuk pemerintahan setelah Jokowi nanti.
Dari paparannya, Gojali Harahap menyampaikan bahwa secara umum, ada beberapa faktor kenapa sebagian kecil masyarakat masih menolak pemindahan Ibu Kota Negara (IKN).
Pertama, mereka lupa sejarah atau melupakan sejarah, bahwa, tahun 1957 oleh Presiden Soekarno sudah menggagas pemindahan ibu kota ke Palangka Raya.
Kemudian, pada tahun 1997 presiden Soeharto mengeluarkan Kepres Nomor 1 tahun 1997 tentang kordinasi pengembangan kawasan Jonggol sebagai kota mandiri yang dimaksudkan untuk pusat pemerintahan.
Lalu, tahun 2013 Presiden Susilo Bambang Yudoyono menyodorkan skenario, mempertahankan Jakarta sebagai ibu kota dibangun benar-benar atau memindahkan pusat pemerintahan keluar dari Jakarta.
Terakhir, pada 2019 Presiden Jokowi mengumumkan untuk memindahkan ibu kota ke Kalimantan. Prosesnya sudah lama dan tidak ‘ujug-ujug’ dimunculkan secara mendadak.
Kita harus menyadari bahwa Jakarta ini lalu lintasnya sudah sangat padat, sering banjir, penduduknya hampir tidak bisa dikendalikan, kemudian udara di Jakarta sangat kotor bahkan salah satu penelitian menyampaikan bahwa udara di Jakarta nomor 2 terkotor di dunia selain Lahore, Pakistan.
“Nah, untuk mengatasi permasalahan ini solusinya adalah ibu kota dipindahkan. Jadi pemindahan ibu kota itu kita harus melihat ke depan. Jangan pakai kacamata kuda yang akhirnya dianggap ada kepentingan ini dan itu,” kata Gojali yang menapaki karir dari anak tangga terbawah.
Tokoh PMII Sumut ini menyampaikan, terkait dengan adanya penolakan terhadap pemindahan IKN itu hanyalah sekelompok kecil saja. Dan, mereka ini adalah orang-orang yang berseberangan dengan pemerintah dan mereka termasuk dalam orang-orang yang belum move-on karena kalah pada Pilpres 2019 lalu.
“Karena kita semua tahu bahwa seluruh mekanisme di DPR sudah jalan. Kenapa dari awal pengusulan orang-orang yang menolak pemindahan IKN ini tidak protes?” tandas Gojali yang pernah menjabat Sekjen PB PMII di era Ketum Nusron Wahid.
Pemindahan ibu kota ini, tambah Gojali adalah salah satu terobosan terbaik dalam mewujudkan pemerataan pembangunan. Kalimantan adalah pilihan yang tetpat.
Terkait dengan Joko Mania (Joman) ke depan tetap akan mengawal pemindahan ibu kota ini sampai nantinya terwujud.