PRIMENEWS | TERNATE – Kehadiran Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi di Ternate, Maluku Utara disambut suka cita. Khususnya bagi warga asal Sumut yang bermukim di sana.
Ketua Kerukunan Warga Sumatera Utara (KWSU) Maluku Utara Zubair Situmorang mengatakan kehadiran Gubernur Edy Rahmayadi menjadi obat kerinduan bagi warga perantau asal Sumut di Maluku Utara. Hal tersebut disampaikannya pada acara Ramah tamah kerukunan warga Sumatera Utara bersama Gubernur di Hotel Bela Sahid, Minggu (17/10).
“Selamat datang di Ternate, kota para raja dan sultan, semoga memberi keberkahan bagi kami. Tiada kata yang bisa kami sampaikan kecuali rasa bangga dan haru, karena izin dan ridho Allah melalui STQ Nasional, Allah mengatur pertemuan ini,” kata Zubair.
Kehadiran Gubernur Edy Rahmayadi beserta istri Nawal Lubis dalam rangka memberikan dukungan kepada kafilah Sumut yang mengikuti Seleksi Tilawatil Quran Nasional (STQ) Nasional XXVI pada 16-25 Oktober 2021 di Maluku Utara.
Menurut Zubair, selama ini warga perantau hanya bisa mengetahui kabar Sumut lewat berita di media. Sehingga ketika ada kesempatan bertemu dengan Gubernur merupakan kesempatan yang patut disyukuri. Kehadiran Gubernur menurutnya sungguh menjadi obat rindu akan kampung halaman.
Gubernur Edy Rahmayadi dalam kunjungan tersebut hadir bersama Ketua LPTQ Sumut Asren Nasution, Kepala Biro Kesejahteraan Sosial Rita Tavip Megawati, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Basarin YunusTanjung.
Edy Rahmayadi mengungkapkan rasa bangga dan bahagia atas sambutan yang diterimanya. “Sebagai Gubernur saya bangga, karena bukan saja dihormati di Sumut namun juga selalu disambut hangat oleh seluruh warga asal Sumut dimanapun berada,” ujar Edy Rahmayadi.
Edy mengimbau kepada warga asal Sumut untuk tidak lupa akan kampung halaman. “Berkaryalah di manapun kita berada. Namun jangan hilangkan asal kita dari mana,” katanya.
Ia meminta warga asal Sumut menyempatkan pulang kampung agar anak- anak mereka mengetahui asal usul daerahnya. Edy juga menyampaikan harapan agar anggota KWSU yang saat ini berjumlah 175 orang menjadi contoh toleransi dan keberagaman di Maluku Utara.
Pertemuan tersebut berlangsung penuh kehangatan. Suasana semakin meriah, saat Edy Rahmayadi bernyanyi bersama warga. Lagu-lagu asal Sumut yang dipilih semakin menghangatkan suasana dan mengobati kerinduan warga perantau akan tanah kelahirannya.