PRIMENEWS | BATUBARA – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi melakukan peletakan batu pertama peresmian pembangunan Kampung Sedekah Komunitas Sedekah Jumat (KSJ), di Desa Petatal, Kecamatan Datuk Tanah Datar, Kabupaten Batubara, Jumat (10/9). Hal ini diharapkan dapat berkontribusi menyejahterakan masyarakat sekitar.
Menurut Gubernur, Kampung Sedekah dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat di Sumut. Karena, untuk menyejahterakan masyarakat perlu dukungan dari setiap pihak. Salah satu caranya adalah dengan sedekah. “Niat membuka kampung sedekah saja hampir sama pahalanya dengan bersedekah, ” ujar Gubernur.
Edy Rahmayadi juga yakin, pembangunan Kampung Sedekah tidak berasal dari niat apapun selain hanya mencari pahala dan membantu sesama. “Ini (sedekah) perintah Allah, kita berniat mendapat rida Allah, serta mendapat kemudahan dari-Nya,” katanya.
Usai meletakkan batu pertama, Edy Rahmayadi menandatangani prasasti Kampung Sedekah KSJ. Bersama rombongan, Gubernur meninjau gedung yang akan digunakan untuk rumah tahfiz, kondisinya sudah rampung dan siap digunakan.
Pada kesempatan itu, Gubernur juga menyerahkan santunan kepada sejumlah anak yatim. Kemudian melaksanakan Salat Jumat di Masjid Al Ikhwan.
Pembina KSJ Ikhwan Lubis menyampaikan, di Kampung Sedekah KSJ akan terdapat panti asuhan hingga berbagai fasilitas yang berfungsi sebagai pemberdayaan masyarakat duafa dan anak yatim piatu. Juga akan ada pusat pelatihan UMKM hingga edukasi anak yatim. Kampung sedekah juga terintegrasi dengan rumah tahfiz Alquran dan sebuah masjid.
“Di Kampung sedekah ini juga nantinya diharapkan menjadi destinasi wisata karena ada outbond dan lain lain, ” kata Ikhwan, yang juga Kapolres Batubara.
Sebagai informasi, saat ini telah ada Kampung Sedekah di tempat lain seperti Tapanuli Tengah dan Pematangsiantar. Kampung Sedekah dibangun oleh Komunitas Sedekah Jumat (KSJ). Turut hadir Bupati Batubara Zahir, Wakil Bupati Batubara Oky Iqbal Prima, serta Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat M Fitriyus, Kadis Ketenagakerjaan Sumut Baharuddin Siagian, dan Kadis Kehutanan Herianto.