November 21, 2024
Jubir Gustu Whiko

PRIMENEWS | Medan : Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumatera Utara (Sumut) memastikan bahwa kedatangan warga negara Indonesia (WNI) maupun asing (WNA) melalui Bandara Kualanamu akan dilakukan pemeriksaan kesehatan melalui rapid test. Selanjutnya yang bersangkutan diminta mengarantina diri secara mandiri bila tidak ditemukan ada gejala mengarah ke infeksi Covid-19.

Demikian disampaikan Juru Bicara (Jubir) GTPP Covid-19 Sumut Whiko Irwan melalui siaran pers di saluran Youtube Humas Sumut di Kantor Gubernur, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Kamis (21/5/2020).

Menurut Whiko, penularan Covid-19 di Sumut saat ini terindikasi sudah menjadi kasus lokal atau disebarkan oleh pasien/pengidap yang berada di Sumut. Kondisi ini berbeda dari sebelumnya, dimana wabah dibawa orang yang datang dari luar daerah atau luar negara.

“Data terbaru ada 175 orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang masuk ke Sumut melalui Bandara Kualanamu. Sementara untuk pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat di rumah sakit (RS) sebanyak 193 orang,” ujar Whiko.

Sementara data terbaru, hingga Kamis sore pukul 16.00 WIB lanjut Whiko, penderita Covid-19 positif bertambah 23 orang dari hari sebelumnya menjadi 273 orang. Sedangkan penderita yang sembuh sebanyak 87 orang atau meningkat 10 orang dari sebelumnya. Berikutnya yang meninggal dunia sebanyak 31 orang.

“Untuk data terbanyak di Medan yakni 186 orang, disusul Deliserdang 32 orang dan Pematangsiantar 14 orang. Data ini menunjukkan bahwa upaya melindungi diri belum berjalan dengan baik,” katanya.

Kondisi itu kataya, karena di lapangan masih banyak yang mengabaikan protokol kesehatan, seperti tidak menggunakan masker, tidak menjaga jarak dan tidak menghindari keramaian. Karena itu pihaknya terus mengimbau agar warga mematuhi anjuran dimaksud.

“Tidak perlu bepergian kemana pun, karena kita tidak pernah tahu, siapa yang sakit dan berada di luar. Karena itu mari kita mengambil sikap berpartisipasi memutus mata rantai penularan Covid-19. Hanya dengan cara ini kita bisa kendalikan penularannya,” sebut Whiko.

Sementara menjawab pertanyaan warga terkait ketersediaan reagensia di RS USU, Whiko memastikan isu tersebut saat ini tidak benar adanya. Sebab pemerintah pusat telah mengirimkan sebanyak 16.800 PCR test, berikut NRA test dan VTM dengan jumlah yang sama.

Sedangkan terkait karyawan supermarket Brastagi yang terinfeksi Covid-19, dirinya menyampaikan bahwa saat ini tengah ditelusuri darimana asal penularan tersebut. Karena sebelum dan sesudah ada kasus Covid-19, Tim Gugus Tugas segera melakukan langkah lanjut seperti melakukan karantina hingga menelusuri riwayat interaksi yang bersangkutan.

“Seperti di Bandara Kualanamu, setiap orang yang datang (penumpang pesawat), protokol kesehatan dijalankan oleh KKP. Yang terindikasi demam, batuk dan infeksi saluran pernafasan, selanjutnya dilakukan rapid test. Bila didapatkan indikasi Covid-19, maka dipastikan yang bersangkutan dikarantina,” jelasnya.

Sedangkan untuk yang tidak ditemukan indikasi dimaksud, maka penumpang pesawat yang datang dari luar diminta mengarantina diri sendiri secara mandiri di tempat masing-masing.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *