Desember 6, 2024
22 Hendrik

PRIMENEWS, Medan : Kalau waktu tahun 1900-an sampai 2000-an, kalau ada anak yang memiliki cita-cita jadi tukang masak (koki) maka orang tuanya langsung menghardik atau memaksa agar si anak mengubur impiannya itu dalam-dalam. Karena, kalau hanya jadi tukang masak buat apa sekolah tinggi-tinggi.

Begitulah sekilas tanggapan orang tua di masa lalu terhadap profesi tukang masak, atau profesi lain yang seharusnya didominasi kaum hawa, tapi sekarang semua profesi tak kenal latar belakang dan sudah lintas gender.

Satu keberuntungan bagi Hendrik Leonardo (21) yang sudah lahir di tahun 2000-an (generasi millenial) memiliki hobi memasak dan menjadikannya sebagai profesi. Selain didukung oleh orang tua, Hendrik juga terlihat sangat bersemangat ketika diajak berbicara terkait dunia kuliner.

Lulusan SMA PrimeOne School (POS) Medan tahun 2016 ini memulai ceritanya kenapa sampai jatuh cinta dengan dunia kuliner. Sejak kecil ia memang sudah penyuka kuliner dan di SMA ia mulai memberanikan diri untuk berkenalan dengan dapur.

Tamat SMA, ia melanjutkan pendidikan ke James Cook University (JCU) Singapore Jurusan Marketing dan menyelesaikan kuliahnya tahun 2019 lalu. Balik ke Medan dan bertemu dengan temannya semasa SMP, Elva Tamara yang sudah lebih awal memiliki bisnis kuliner, tepatnya di The Neighbourhood Eatery Jalan Dazam Raya, Medan Petisah.

Di cafe ini, Hendrik Leonardo semakin memantapkan kemampuannya dalam hal memasak. Menu yang ditawarkan di cefe ini ada beragam, minuman penyertanya juga ada beberapa pilihan.

Dari amatan menu yang ditawarkan dalam buku menu the neighbourhood eatery Medan ini, harga yang ditawarkan juga sangat bervariasi.

Sesungguhnya, Hendrik Leonardo sudah punya usaha sendiri di Sun Plaza Medan, hanya saja karena pemberlakuan Protokol Kesehatan, usaha yang baru dirintisnya itu belum bisa beroperasional maksimal.

“Saya sangat berminat dengan masakan Jepang, bersama beberapa teman, menu-menu yang ada saat ini sudah kami coba dan rasanya sangat enak, nama usahanya kita buat Torei,” kata Hendrik.

Saat ditanya pendapatnya tentang program pengajaran di PrimeOne School Medan, Hendrik Leonardi menyampaikan bahwa POS Medan telah membentuknya menjadi pribadi yang kuat dan bisa mandiri.

“Sewaktu sekolah di PrimeOne Medan, kita benar-benar dididik untuk mampu membangkitkan potensi yang ada di dalam diri kita masing-masing. Yang memiliki potensi di bidang kuliner, kita diberikan pembelajaran entrepreneurship (kewirausahaan),” tandasnya.

Di akhir bincang-bincang dengan Hendrik Leonardi, ia berpesan kepada adik-adik kelasnya yang masih menimba ilmu di POS Medan agar lebih giat belajar, raih terus prestasi dan wujudkan impianmu. Jangan pernah menyerah untuk sebuah impian yang ingin dicapai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *