Oktober 5, 2024
21 Rumah Sakit Prancis

PRIMENEWS | Prancis : Menteri Kesehatan Prancis Oliver Veran melaporkan belum ada tanda-tanda terjadi lonjakan kasus baru corona usai relaksasi lockdown berlaku. Menurutnya, angka terbaru menunjukkan kasus kematian harian akibat corona cenderung lebih rendah dari sebelumnya.

Saat ini, Prancis memiliki 180.809 kasus positif, 28.022 kasus kematian, dan 62.563 sembuh. Kelonggaran lockdown di Prancis berlaku sejak 11 Mei dilakukan usai dua bulan berjalan. Hal itu dilakukan Prancis untuk menghidupkan kembali perekonomian yang sempat lumpuh akibat pandemi COVID-19 itu.

Namun, Veran memperingatkan masih terlalu dini untuk menilai dampak dari pelonggaran tersebut. Kendati hingga saat ini, tidak ada tanda-tanda bahwa penyebaran virus itu akan kembali memuncak.

“Butuh setidaknya 10 hingga 15 hari bagi kita untuk mengetahui apakah ada dampak pada epidemi,” kata Veran seperti dikutip dari Reuters, Kamis (21/5).
“Jadi kita tidak melihat kebangkitan dalam sirkulasi virus, tetapi itu tidak berarti bahwa virus tidak beredar,” tambahnya.

Menekankan pernyataan Veran, Presiden Prancis Emmanuel Macron melalui Twitter pribadinya menyatakan pemerintah tak akan mengendurkan upaya pencegahan. Sekalipun pelonggaran telah dilakukan.

“Epidemi itu tidak ada di belakang kita. Kita tidak akan memperlambat upaya kita (dalam melawannya),” kata Macron.

Berdasarkan data terbaru kementerian kesehatan Prancis, sekitar 110 angka kematian yang terjadi selama 24 jam terakhir lebih banyak tercatat terjadi di rumah sakit dan panti jompo. Penambahan itu menggenapi jumlah total kematian di Prancis akibat corona menjadi 28.132.

Selain itu, jumlah total orang dalam perawatan intensif jumlahnya yang melonjak menjadi lebih dari 7.000 di puncak krisis turun menjadi 1.794, turun 100 angka dari hari sebelumnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *