PRIMENEWS | Jakarta : Sejak ditunjuk menjadi juri bicara pemerintah dalam menangangi pandemi Covid-19 pada Senin, 8 Juni 2020, popularitas Dokter Reisa Broto Asmoro seolah meningkat tajam. Namanya kerap menjadi trending topik di media sosial karena dianggap membawa angin segar bagi netizen Indonesia.
Bukan tanpa alasan. Sebagian orang, menilai penampilan Dokter Reisa Broto Asmoro lebih menarik sehingga menjadi magnet baru dalam penanganan pandemi Covid-19.
Bahkan, budayawan Indonesia Sudjiwo Tedjo melontarkan pujian kepada dokter berusia 34 tahun itu. Dia menyebut bahwa kehadiran Reisa bisa menjadi pemersatu bangsa.
“Setuju.. saat ini kita butuh pemersatu bangsa.. dan dokter Reisa Broto Asmoro memenuhi kebutuhan pokok rakyat Indonesia tersebut. Broto maknanya dekat-dekat dengan keheningan pertapaan. Asmoro cinta. Kita butuh persatuan yang hening di dalam cinta,” cuit Sudjiwo Tedjo saat mengomentari artikel dari Sindo News.
Sayangnya, puja-puji netizen kepada Dokter Reisa Broto Asmoro mendapat kritikan tajam dari Ketua DPP PSI, Tsamara Amany. Dia menilai bahwa publik cenderung hanya fokus dengan wajah dan penampilan Reisa dibanding informasi atau isi dari pesan penting yang disampaikan.
“dr Reisa bicara tentang pakai masker, cuci tangan, & berbagai hal yg perlu dilakukan untuk cegah Covid-19. Sebagian netizen lebih memilih fokus dengan wajah & penampilannya. Nasib perempuan di ranah publik. Substansi selalu dinomorduakan,” cuit Tsamara.