PRIMENEWS | MEDAN-Angowuloa Mahasiswa Nias (AMN) Medan berperan penting dalam menghasilkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas, sesuai dengan tema yang diusung Pemuda Turun Ke Desa, melalui Program Peduli Stunting dan Peduli Pendidikan Nias. Sesuai dengan motto kesehatan mensana in corporesano, yang artinya di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat, dan sesuai dengan slogan pendidikan long live education, yang artinya belajar seumur Hidup.
Ketua BPH AMN-Medan Muklis Laia didamping Ketua Panitia Hasrat Laoli, Wakil Ketua Trisna Lase, Sekretaris : Hardi Laia dan Bendahara Cidka Hulu, Sabtu (19/8) menyampaikan dari dua isu penting inilah yang sedang di hadapi oleh masyarakat, yaitu masalah stunting dan rendahnya tingkat pendidikan di beberapa daerah termasuk di Kepulauan Nias.
Lebih lanjut Muklis Laia meyampaikan, stunting merupakan masalah gizi kronis pada anak-anak yang diakibatkan oleh kurangnya asupan gizi yang memadai dalam periode 1.000 hari pertama kehidupan, yaitu dari saat pembuahan hingga usia dua tahun. Stunting memiliki dampak jangka panjang terhadap pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi prestasi pendidikan mereka di masa depan.
“Oleh karena itu, perlu ada upaya yang serius untuk mengatasi stunting dan meningkatkan status gizi anak-anak,” tandasnya.
Rendahnya Tingkat Pendidikan, lanjutnta juga menjadi isu penting yang perlu ditangani. Banyak daerah di Indonesia masih menghadapi tantangan dalam hal akses pendidikan yang terbatas, kurangnya fasilitas pendidikan yang memadai, serta rendahnya kesadaran akan pentingnya pendidikan dalam masyarakat. Rendahnya tingkat pendidikan berdampak negatif pada pengembangan potensi individu dan kemajuan sosial-ekonomi suatu daerah.
“Melalui kegiatan ini, AMN-Medan akan menjadi agen perubahan yang berperan aktif untuk dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya melakukan berbagai kegiatan seperti penyuluhan gizi kepada ibu hamil dan balita, pemberian makanan tambahan, kampanye kesadaran gizi, serta pendampingan dan pembinaan anak-anak dalam hal pendidikan,” katanya.
Kemudian, lanjut Muklis Laia bahw AMN-Medan juga akan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti lembaga pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan instansi pendidikan untuk meningkatkan efektivitas kegiatan dan memperluas dampaknya.
Ketua Panitia Hasrat Laoli menyampaikan sosialisasi pencegahan stunting yang dilakukan AMN Medan di Desa Hilisataro Nandisa, Kab. Nias Selatan Sumatera Utara, Jumat (11/8/2023) lalu menghadirkan narasumber Hardi Yusuf Laia (mahasiswa S1 Keperawatan Universitas Sari Mutiara Indonesia).
“Kegiatan ini dihadiri oleh ibu-ibu hamil, ibu yang mempunyai balita kurang dari 5 tahun, kepala desa dan kader desa. Tujuan diberikannya sosialisasi ini adalah memberikan pengetahuan dan wawasan tentang pencegahan stunting. Kemudian, untuk meningkatkan kesadaran publik dan perubahan perilaku masyarakat untuk hidup sehat,” paar Hasrat Laoli.
Pada Sabtu (12/8/2023) AMN Medan melanjutkan kegiatan peduli pendindikan di salah satu sekolah yaitu SDN 071217 Sifalago Susua Kab. Nias Selatan. Hasrat Laoli menambahkan bahwa tujuan kegiatan ini untuk membentuk dan menumbuhkembanngkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah serta menumbuhkan semangat ingin tahu dan cinta pengetahuan. Kegiatan ini di ikuti beberapa guru, kepala sekolah, siswa/siswi SDN 071217 SDN Sifalago Susua, Anggota DPR Kab. Nias Selatan Kristian Laia S.Kep.