PRIMENEWS | JAKARTA-Bincang Tipis-Tipis Erman Tale Daulay dengan petani tanaman hias Riky Subagja mengupas pentingnya dukungan kredit usaha rakyat (KUR) yang bisa membangkitkan bisnis tanaman hias di Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat Jawa Barat. Dengan bntuan KUR petani bisa jadi makmur.
Dalam perbincangan tersebut, Riky Subagja selaku pengelola tanaman hias milik PT Berkah Melano Indonesia menyampaika bahwa bisnis tanaman hias masih mnggeliat karena pasarnya terus meningkat terutama pada saat pandemi Covid-19 sampai kita kewalahan memenuhi permintaan pasar.Akhirnya, sampai hari ini kita terus meningkatkan produksi tanaman hias demi untuk memenuhi permintaan pasar.
“Karena permintaan yang sangat besar dan terus meningkat, maka kita berpikir untuk berkolaborasi dengan petani sekitar, pembiayaannya, alhamdulillah waktu itu didorong juga oleh Ditjen PSP termasuk ibu Indah dan seluruh jajaran di PSP yang memberikan dorongan semangat dan kami mengucapkan terimakasih kepada Ditjen PSP Bapak Ali Jamil Harahap dan jajaran. Karena, waktu itu kita didorong untuk mengembangkan bisnis yang permodalannya disuntik lewat Kredit Usaha Rakyat (KUR). Mau tidak mau kita harus memacu produksi tanaman hias untuk memenuhi permintaan pasar,” kata Riky Subagja.
Bermitra dengan petani itu, kata Riky adalah unuk mengejar produksi. Karena, banyaknya permintaan pasar dari Amerka, karena 70 persen pasar kita adalah Amerika, Kanada dan beberapa negara di Eropa juga.
“Kita bukan mengecilkan market lokal, tapi kalau hitung-hitungan bisnisnya kita lebih menggeliat dengan ikut pasar luar seperti Amerika dan negara lainnya,” katanya.
Kemarin, waktu permintaan pasar sangat tinggi, kita sangat kewalahan dalam mencari bibit. Itu sebabnya, KUR yang kita peroleh pada waktu itu adalah sebesar Rp 4 Miliar dengan bermitra bersama 40 petani binaan, karena untuk membeli satu bibit saja pada waktu itu bisa mencapai Rp 10 juta.
“Karena kita hitung-hitungannya pada waktu itu harga bibitnya saja sudah mencapai Rp 10 juta, belum lagi biaya perawatan, biaya pengepakan dan pengiriman,” paparnya.
Bagi kami, KUR itu sangat bermanfaat dan bisa mensejahterakan petani, yang tadiny petani hanya bisa bertanam tanaman biasa, akan tetapi dengan KUR petani kita alihkan ke tanaman yang memang memiliki prospek lebih baik ke depannya. Dengan upaya itu, tarf hidup petani menjadi lebih baik, jadi kalau KUR itu bisa kita kelola dengan baik, manfaatnyan akan terasa bagi petani.
“Kita bermitra dengan 40 petani yang berada di dua desa dekat dengan sentra tanaman hias (Desa Ciideng dan Cibubur), kita kerjasama dalam mendapatkan KUR, dimana petani memperoleh bibitnya, jadi bibit dari petani ini kita beli,” paparnya.
Untuk pemasaran tanaman hias ini, pada awalnya kita lakukan lewat media sosial Instagram, kemudian kita kembangkan ke Marketplace luar negeri,, marketplace lokal dan ke depan supaya petani-petani mitra binaan kita bisa lebih merasakan manfaat hasil usaha taninya, PT Berkah Melano Indonesia sedang mengembangkan marketplace sendiri agar petani-petani yang jadi mitra kita juga bisa masuk dalam marketplace tersebut.
“Kalau berbicara bisnis tanaman hias, kita belum bisa memenuhi jenis dan varietasnya dengan komplit, masih ada beberapa jenis tanaman yang belum bisa kita pasarkan. Bisnis tanaman hias itu disesuaikan dengan hobi, oleh karena itu yang kita upayakan adalah sektor bisnisnya, karena kita hitung-hitungan dengan biaya produksi dan yang lainnya. Itu sebabnya harganya bisa mencapai jutaan bahkan sampai puluhan juta rupiah,” tandasnya.