Oktober 12, 2024
WhatsApp Image 2023-11-03 at 15.54.23(1)

PRIMENEWS | PADANGSIDIMPUAN– Pj. Walikota Padangsidimpuan Dr. H. Letnan Dalimunthe, S.K.M, M.Kes melakukan sidak (infeksi mendadak) di Pasar Pajak Batu. Hal itu dilakukan sebagai bagian dari upaya pengendalian inflasi daerah. Pj. Walikota Padangsidimpuan didamping Pelaksana Tugas Sekdako dan beberapa Pimpinan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Kota Padangsidimpuan melakukan komunikasi dengan sejumlah pedagang di pasar tradisional tersebut. Sidak Terpadu tersebut bertujuan untuk meninjau ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat, Jum’at (3/11).

“Kami bersama tim yang hadir hari ini memantau ke Pasar Pajak Batu mengecek harga komoditas. Bagian dari pengendalian inflasi,” ujar Letnan. Menurut dia, ada beberapa komoditas yang naik harga. “Ada harga naik ada juga yang turun. Beras ada kenaikan sedikit. Kita bisa menangkap bahwa kenaikan yang ada masih dalam batas normal,” ungkapnya.

Beliau menjelaskan bahwa agenda ini akan rutin laksanakan kedepan untuk memantau perkembangan harga sembako di pasar – pasar dan menjadi acuan Pemerintah dalam menjaga kestabilan harga di kota Padangsidimpuan. Jika ada kenaikan harga yang signifikan nantinya Kami (Pemko Padangsidimpuan) juga dapat mengambil langkah konkrit untuk mengatasinya.

“Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa Kota Padangsidimpuan menjadi salah satu Kota di Provinsi Sumatera Utara yang menjad IHK (Indeks Harga Konsumen) selain Kota Medan, Pematangsiantar, Sibolga dan Gunungsitoli.

Diwaktu yang sama kadis Perdagangan Kota Padangsidimpuan Ridoan Pasaribu menjelaskan bahwa terkait kenaikan beberapa komoditi, pihaknya dari Dinas Perdagangan akan terus melaksanakan pasar murah untuk membantu masyarakat.

“Kita juga telah bekerjasama dengan Bulog untuk persediaan beras untuk masyarakat”, tambahnya.

Selanjutnya, Bustanul mengungkapkan untuk menjaga harga beberapa komoditas yang diantaranya bawang dan cabai merah terutama menjelang natal dan tahun baru ini, kami ( Dinas Pertanian) masih memiliki stok lahan pertanian sekitar 10 hektar yang belum dipanen. Untuk beras yang menjadi salah satu penyumbang angka inflasi tinggi kami dari Dinas Pertanian dalam waktu dekat juga akan menyerahkan bantuan bibit untuk lahan seluas 1.195 hektar dengan perkiraan panen nantinya mencapai 6 ton per hektarnya. (Heri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *