PRIMENEWS-Medan : Juru bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut Whiko Irwan menyampaikan bahwa satu orang saja yang terkonfirmasi positif dan memiliki riwayat kontak erat dengan orang sekitar, maka hal itu bisa menimbulkan titik sebaran Covid-29 yang baru.
Pernyataan itu disampaikan Whiko saat memberikan keterangan terkait perkembangan penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera Utara (Sumut) di Media Centre Kantor Gubernur, Jalan Pangeran Diponegoro 30 Medan, Sabtu (25/4) sore.
Karena itu, menurut Whiko, upaya menekan penyebaran Covid-19 terus dilakukan pemerintah bersama seluruh pihak masyarakat di semua daerah yang ada.
Berdasarkan pantauan dan informasi diterima Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut, sejumlah lokasi khususnya di Kota Medan dan Kabupaten Deliserdang, terutama wilayah perbatasan, kondisi masyarakat di beberapa titik terlihat ramai dan terjadi konsentrasi keramaian saat sore hari hingga menjelang berbuka puasa.
Bahkan selain keramaian, banyak di antaranya tidak menggunakan masker, melakukan transaksi jual beli dengan jumlah penumpukan massa hingga 10-15 orang untuk satu gerai atau lapak dagangan takjil (menu berbuka puasa).
Karena itu Whiko menyampaikan kembali bahwa Covid-19 siap kapan saja dan menular kepada siapa saja yang potensial melalui saluran mata, hidung dan mulut, terutama yang tidak menjalankan upaya perlindungan sesuai protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menjaga jarak interaksi sekurangnya 2 meter, mencuci tangan dengan sabun serta menghindari keramaian/berkerumun.
“Setiap ada orang baru yang tertular virus corona, maka wabah Covid-19 akan diperpanjang masa keberlangsungannya. Penderita baru Covid-19 akan menjadi sumber baru penularan bagi orang-orang di sekitarnya,” jelas Whiko.
Kepada umat Islam yang melaksanakan ibadah puasa Ramadan lanjutnya, juga dianjurkan untuk tidak berlama-lama berkumpul di masjid/musala. Jika ada kegiatan seperti i’tikaf atau tadarusan, maka diminta untuk menjaga jarak dua meter antara satu dengan yang lain. Namun anjuran tersebut untuk daerah yang masuk zona kuning atau hijau.
“Untuk yang zona merah, kita tetap imbau agar beribadah di rumah. Sehingga kita tetap dapat keberkahan Ramadan dan terhindar dari virus corona,” sebutnya.
Sementara perkembangan terbaru data penanganan dan penularan Covid-19 di Sumut disampaikan Whiko bahwa ada 144 orang pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat di sejumlah RS rujukan. Untuk yang positif ada 105 orang (hasil PCR) ditambah 18 orang yang menggunakan alat rapid test. Kemudian yang meninggal sebanyak 12 orang serta kesembuhan sudah mencapai 25 orang.
“Untuk Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut, saat ini jumlah uang donasi yang berhasil dihimpun adalah sebesar Rp490.178.490,-. Semoga kita bisa melewati masa ini dan wabah ini cepat berakhir,” katanya.
Selain itu, Whiko juga menjawab pertanyaan dari wartawan tentang informasi adanya petugas keamanan BPBD Sumut yang terkonfirmasi positif Covid-19. Ia pun membenarkan kabar tersebut, dan kini kepada pasien telah dilakukan penanganan sesuai standar. Begitu juga pemeriksaan kepada 13 orang yang diduga memiliki kontak erat dengan yang bersangkutan.
“Dari situ, didapatkan 5 orang dengan rapid test positif. Selanjutnya dilakukan tes PCR/Swab, dan hasilnya didapatkan 2 orang positif. Sehingga dua orang tadi dikonfirmasi Covid-19 positif. Selanjutnya ditangani sebagai penderita Covid-19,” jelasnya.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Covid-19 Sumatera Utara Whiko Irwan saat memberikan keterangan pers di Media Center Gugus Tugas di Lantai 6 Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro no 30, Medan, Sabtu (25/04).