November 21, 2024
24 Virus Corona

PRIMENEWS, Deli Tua : Terkait kasus virus corona atau covid-19, enam warga Kec. Deli Tua, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu (21/3/2020) sekitar pukul 11.00 wib diperiksa kesehatan nya oleh tim kesehatan yang didampingi Muspika Kec. Deli Tua. Pasal nya, enam warga tersebut disebut-sebut baru saja kembali dari negeri jiran Malaysia.

Informasi yang berkembang menyebutkan keberangkatan ke enam warga tersebut ke Malaysia terkait acara keluarga pernikahan. Dimana keluarga ini usai melaksanakan ngunduh mantu atau mengantar kan sang pengantin wanita ke pihak pria, Sabtu (14/3/2020) lalu. Dan dari informasi tersebut, ke enam nya kembali ke tanah air, Jumat (20/3/2020) sekitar pukul 22.30 wib.

Dari pemeriksaan tim medis tersebut, ke enam warga yang masing-masing berinisial ZAD (62) dengan suhu tubuh 36 derajat C, KL (54) dengan suhu tubuh. 36,5 derajat C, MD (54) dengan suhu tubuh 36,3 derajat C, SRD (52) dengan suhu tubuh 36,5 derajat C, Z (17) dengan suhu tubuh 36,7 derajat C dan AZ (15) dengan suhu tubuh 36,2 derajat C. Dan keseluruh warga yang diperiksa tersebut selama 14 hari menjadi pantauan tim medis kesehatan Kec. Deli Tua.

Dinas Kesehatan Sumatera Utara melibatkan Pramuka, MER-C dan organisasi kepemudaan untuk melakukan penyelidikan epidemiologi atau tracing. Saat ini, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Sumatera Utara sudah menyentuh angka 338 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Utara, Alwi Mujahit Hasibuan saat konferensi pers via streaming YouTube milik Humas Sumut pada Sabtu (21/3/2020) sore mengatakan, hingga saat ini di Sumut ada 2 orang positif Covid-19 atau virus corona

Pasien positif corona tersebut yakni seorang dokter berinisial UMT sudah meninggal dunia pada Selasa (17/3/2020) malam. Sedangkan 1 pasien positiv corona lainnya, seorang perempuan berusia 51 tahun, masih dalam perawatan di RSUP Haji Adam Malik. Diketahui keduanya dirawat sejak 14 Maret dan 15 Maret. “Tapi yang Pasien Dalam Pengawasan ada 48 orang,” katanya.

Dijelaskan Alwi, pihaknya sudah melakukan tracing atau penyelidikan epidemiologi dan mendapatkan sebanyak 338 orang yang kini menjadi ODP. Dia berharap, ODP agar dapat dengan sukarela tetap tinggal di dalam rumah dan tidak kemana-mana.

“Melakukan karantina diri supaya tidak menularkan atau berkemungkinan (tertular) karena ODP ini berpotensi untuk menularkan bilamana pada suatu saat dia positif karena kemungkinan saat ini dalam masa inkubasi,” ujarnya.

Menurutnya, karantina secara sukarela di dalam rumah adalah cara untuk memastikannya sehat dan dapat mejutus rantai penularan. Dalam rangka tracing, lanjut dia, pihaknya sudah merekrut relawan-relawan dari masyarakat karena wilayahnya sedemikian luas dan tersebar di seluruh kabupaten/kota.

“Kami sudah melibatkan Pramuka, MER-C, dan beberapa organisasi kemasyarakatan pemuda yang kami latih untuk ikut serta dalam melakukan tracing Untuk itu kami ucapkan terima kasih,” ujarnya.

Alwi berharap apabila ada rekan-rekan yang berkenan menjadi relawan dapat bergabung dengan Dinas Kesehatan agar dapat menjadi kekuatan melawan Covid-19. “Sebaliknya untuk yang tidak berkepentingan, kami harapkan berada di rumah tak kemana-mana dan tetap melakukan social distancing,” katanya.

Alwi menambahkan, saat ini pihaknya masih menunggu rapid test dan melakukan hal-hal untuk memutus rantai penularan secara efektif dan bisa menekan penularan pada 2 minggu mendatang sehingga bisa menurun. “Kami berharap masyarakat tidak usah memborong obat karena itu bisa menjadi masalah tersendiri,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging Sumut, dr Restuti Hidayani Saragih, Sp. PD mengingatkan untuk tim medis dan para medis di lapangan agar lebih jeli dalam mengenali kriteria ODP.

“Jadi adanya riwayat teman atau demam dan gejala Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), bisa terdiri dari batuk pilek atau nyeri tenggorokan,” katanya.

Kemudian, sakitnya tdak disebabkan oleh penyabab lain dan kriteria bahwa yang bersangkutan memiliki riwayat bepergian ke luar negeri atau daerah lain yang terjangkit Covid-19

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *