PRIMENEWS | MEDAN – Wali Kota Medan Bobby Nasution terus melakukan gerak cepat (gercep) untuk segera mengeluarkan Kota Medan dari zona merah Covid-19. Salah satu upaya yang dilakukan saat ini dengan massif melakukan tracing dan tasting terhadap masyarakat, terutama bagi yang telah melakukan kontak erat dengan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Apabila hasil tracing dan testing yang dilakukan positif reaktif, maka yang bersangkutan akan menjalani isolasi mandiri di tempat isolasi terpusat yang dimiliki Pemko Medan yakni ex Hotel Soechi Internasional Jalan Cirebon Medan atau Gedung Gedung Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Jalan Setia Budi, Medan Helvetia.
Tracing dan testing akan dilakukan di seluruh kelurahan. Saat tracing dan testing dilakukan, Bobby Nasution akan mngerahklan 160 petugas medis dari dari 41 puskesmas ditambah 39 puskesmas pembantu yang ada di Kota Medan. Guna mendukung kelancaran tracing dan testing yang dilakukan, tim yang akand diturunkan akan dibantu petugas dari Babinsa dan Babinkamtibmas dari Polrestabes Medan, Polres Pelabuhan Belawan serta Kodim 0201/BS. Sebagai komada utama di lapangan, Bobby Nasution langsung menunjung masing-masing lurah sebagai kepala wilayah.
Langkah yang dilakukan Bobby Nasution ini juga sbagai tindak lanjut instruksi Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo. Guna meredam lonjakan kasus Covid-19 di luar Pulau Jawa dan Bali, Jokowi minta dilakukan tracing dan testing secara massif, pembatasan mobilitas, penyediaan isolasi terpusat (isoter) serta sebuan vaksinasi yang maksimal. Selain itu, target tracing dan testing dari Kementrian Kesehatan juga berubah, semula hanya 4.900 perhari kini meningkat menjadi 23.000 perhari.
“Pemko Medan tidak bisa berjalan sendirian. Perlunya kerjasama dari semua pihak, terutama unsur Forkopimda Kota Medan. Jadi saya ingin mengajak semua untuk mewujudkan hal tersebut,” kata Bobby Nasution saat memimpin Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 di Kota Medan di Ruang Rapat I Balai Kota Medan, Selasa (17/08/2021).
Saat melakukan tracing, jelas Bobby, tim yang diturunkan yakni petugas dari kelurahan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan serta dibantu petugas tracer dari Polrestabes Medan, Polres Pelabuhan Belawan dan Kodim 0201/BS. Selanjutnya, hasil dari tracing yang dilakukan ditindaklanjuti petugas medis dengan melakukan testing berupa swab antigen maupun PCR.
“Tracing ini dilakukan untuk mengetahui siapa saja orang-orang yang memiliki kontak erat dengan warga terpapar Covid-19. Kemudian barulah dilakukan testing untuk memastikan apakah orang yang memiliki kontak erat tersebut reaktif atau non rekatif. Jika orang tersebut non reaktif, maka ia harus menjalani karantina selama lima hari karena masa ingkubinasi Covid-19 lima hari. Kemudian jika orang tersebut tidak ada gejala, barulah yang bersangkutan dapat melakukan aktifitas seperti biasanya. Namun, jika hasilnya reaktif, orang tersebut harus menjalani isolasi di tempat isoter yang telah disediakan Pemko Medan,” jelasnya.
Gercep Bobby Nasution dengan melakukan tracing dan testing secara masif agar Kota Medan segera keluar dari zona merah Covid-19 dinilai sangat baik oleh Dadang Darmawan Pasaribu MSi, dosen Fisip Universitas Medan Area (UMA). Sebab, langkah itu bertujuan untuk mengurangi warga yang terpapar Covid-19. Diharapkannya, tracing dan testing yang dilakukan dapat menjangkau seluruh masyarakat, terutama yang telah melakukan kontak erat dengan orang-orang yang telah terpapar Covid-19.
“Saya usul juga agar Pak Wali mengatasi penyebaran Covid-19 dari hulu, salah satunya dengan memperhatikan masyarakat yang melakukan isolasi mandiri (isoman). Masyarakat yang melaksanakan isoman ini bisa menjalaninya dengan penguatan dari Pemko Medan dengan memberikan memberikan tambahan gizi atau dengan asupan vitamin. Saya kira itu sangat membantu dan tentunya mereka akan sangat bahagia karena mendapatkan perhatian langsung dari Pak Wali,” ungkap Dadang.
Dengan masifnya Pemko Medan melaksanakan 3T (Testing, Tracing, Treatment) guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19, Dadang juga berharap agar masyarakat disiplin menerapkan 5M yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi.
“Jika Pemko Medan terus bekerja keras melaksanakan 3T serta upaya lainnya dan masyarakat disiplin menjalankan protokol kesehatan, mudah-mudahan virus Corona ini akan cepat kita tanggulangi di Kota Medan,” harapnya.