Neraca Perdagangan Surplus USD 2,59 Miliar

0
306

PRIMENEWS | JAKARTA – Momentum pertumbuhan terus diperkuat. Di tengah kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), neraca perdagangan Juli 2021 surplus mencapai USD 2,59 miliar, terdiri atas surplus neraca nonmigas sebesar USD 3,38 miliar dan defisit neraca migas sebesar USD 0,79 miliar. Pemerintah optimis bangkitnya pertumbuhan ekonomi nasional.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengungkapkan, surplus Juli 2021 mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar USD 1,32 miliar.
Meski kenaikan ini masih di bawah surplus Juli 2020 tahun lalu yang mencapai USD 3,23 miliar, kinerja dagang Juli 2021 berhasil mempertahankan tren surplus selama 15 bulan terakhir.

Secara kumulatif, surplus perdagangan selama Januari—Juli 2021 mencapai USD 14,42 miliar, terdiri atas surplus neraca nonmigas USD 20,92 miliar dan defisit migas USD 6,50 miliar.

“Kinerja ekspor dan impor Juli 2021 menunjukkan pelemahan yang dipicu pemberlakuan PPKM darurat. Namun, neraca perdagangan Indonesia masih mencatatkan surplus perdagangan sebesar USD 2,59 miliar. Surplus perdagangan Juli melanjutkan tren surplus yang terjadi selama 15 bulan
terakhir,” jelas Mendag Lutfi, Sabtu (21/8/2021).

Mendag Lutfi mengungkapkan, beberapa negara mitra dagang Indonesia tercatat menjadi penyumbang surplus perdagangan terbesar yaitu Amerika Serikat (AS), Filipina, dan Pakistan dengan jumlah mencapai USD 1,89 miliar.

“Sementara Tiongkok, Australia, dan Singapura menjadi negara mitra penyumbang defisit perdagangan terbesar dengan jumlah total USD 1,44 miliar,” katanya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here