PRIMENEWS | MEDAN – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menghadiri acara Peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW dan Penyambutan Puasa Ramadan 1442 H/2021 M di Masjid Ulul Albab UIN Sumut, Jalan Sutomo Medan, Kamis (1/4). Hadir di antaranya Rektor UIN Sumut Syahrin Harahap, Tuan Guru Besilam Zikmal Fuad, para dosen, serta mahasiswa yang juga menyaksikan secara virtual.
Pada kesempatan itu, Gubernur Edy Rahmayadi menyampaikan, Universitas Islam Negeri (UIN) Sumut diharapkan dapat memberikan teladan dan panutan yang baik bagi masyarakat. Terutama dalam beribadah dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
“Saya berharap UIN Sumut dapat menjadi teladan dan panutan, sehingga masyarakat semakin taat beribadah dan tidak mudah terpengaruh dengan hal-hal negatif,” ujar Edy Rahmayadi.
Edy juga mengajak masyarakat untuk mengambil hikmah dan pelajaran dari peristiwa Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW. Antara lain tentang demokrasi dan kewajiban melaksanakan salat lima waktu.
“Semoga dengan peringatan Isra Mikraj ini kita dapat semakin meningkatkan kerukunan, perdamaian dan keramahan dalam keberagaman kita sebagai umat manusia,” katanya.
Rektor UIN Sumut Syahrin Harahap dalam kesempatan itu menyatakan karena pandemi Covid-19 masih berlangsung, acara peringatan Isra Mikraj hanya dihadiri oleh 50 orang, terdiri mahasiswa serta dosen, di Masjid Ulul Albab UIN Sumut, Jalan Sutomo Medan. Sementara 3.000 mahasiswa secara virtual juga turut menyaksikan.
Dijelaskanya, di Masjid Ulul Albab, Kampus I tersebut nantinya juga akan dilaksanakan kegiatan hafalan Quran menjelang Ramadan. “Kegiatan hafalan nantinya juga akan dilaksanakan di Kampus II, semoga kegiatan itu terus dapat berlangsung nantinya,” ucap Syahrin.
Sementara itu, Tuan Guru Babussalam Zikmal Fuad dalam tausiahnya mengatakan, ada beberapa makna yang dapat dipetik dari perjalanan Nabi Muhammad SAW. Terjadinya perubahan pada diri Nabi karena mengalami peristiwa ini yakni tanggalnya sifat kemanusian Rasul, karena dapat menembus langit seperti malaikat.
“Meski sampai saat ini masih ada perbedaan dari para ulama. Saya berpendapat bahwa Rasul berjalan ke Langit dengan ruh dan jasad dalam keadaan sadar,” ucap Zikmal Fuad, seraya menambahkan mengapa di awali dari Masjidil Haram, karena di situ dibangunnya tempat ibadah pertama yang sebelum Nabi Adam AS, pondasi dari Masjidil Haram sudah ada.
Zikmal Fuad juga mengingatkan arti dari perjalanan ini, yakni perintah salat wajib bagi umat Islam dan tidak diperbolehkan untuk meninggalkanya. Di bulan Ramadan nanti, masyarakat juga diajak untuk meningkatkan amal lainnya, agar nantinya di bulan Syawal akan kembali bersih dan suci.