November 21, 2024
Kevin POS

PRIMENEWS | MEDAN-Kelvin Onggadinata, salah seorang Alumni sekolah Satuan Pendidikan Kerjasama (SPK) PrimeOne School Medan (POS Medan) tahun 2016, saat ini sedang menempuh pendidikan program doktor (PhD) Jurusan Fisika di Centre for Quantum Technologies (National University of Singapore) sejak 2020, setelah sebelumnya berhasil menyelesaikan studi Bachelor dari Nanyang Technological University.

Putra pasangan Ng Kim Hoat dan Feiny Lim ini adalah anak kedua dari dua bersaudara yang memiliki deretan prestasi membanggakan selama sekolah di POS Medan. Deretan prestasi yang pernah diraih adalah :

  • Juara 1 Indonesia Robotic Olympiad (IRO) 2009 – Kategori SD (bersama Margaretha Hutabarat)
  • Juara 5 World Robotic Olympiad (WRO) Korea Selatan 2009 – Kategori Elementary (bersama Margaretha Hutabarat)
  • Juara III IRO 2010 – kategori Elementary (bersama Margaretha Hutabarat dan Jerry Vanlin)
  • Juara 2 Olimpiade Fisika yang diselenggarakan di USU (sekitar tahun 2015).
    Kelvin tertarik menekuni Fisika sejak tahun terakhir di sekolah menengah pertama (JH3). Saat itu Fisika adalah hal baru bagi Kelvin, dan terpukau karena Fisika merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menjelaskan tentang alam dan mekanisme kerjanya.

“Misalnya, saya ingat pernah belajar tentang hukum gravitasi Newton, dan saya kagum dengan fakta bahwa beberapa coretan di papan tulis dapat menjelaskan gerak benda-benda planet. Sejak itu, saya selalu tertarik untuk melihat apa lagi yang bisa dijelaskannya. Rasa penasaran inilah yang akhirnya membuat saya ingin menekuni bidang Fisika di perguruan tinggi dan akhirnya terjun ke dunia penelitian,” tandasnya.

Kelvin Onggadinata

Menurutnya, belajar di universitas luar negeri selalu menjadi targetnya dari dulu dan Kelvin sangat senang kerja kerasnya membuahkan hasil. Belajar di universitas terkadang terasa sulit, karena itu sangat penting untuk dikelilingi teman-teman yang dapat mendukung dan menginspirasi satu sama lain.

“Menurut saya, dampak terbesarnya terhadap saya adalah peluang yang dapat saya akses, yaitu memberi saya kesempatan untuk melakukan penelitian sejak dini dan bertemu orang-orang dari berbagai latar belakang,” tegasnya.

Berbicara tentang persiapan, Kelvin menyampaikan bahwa ada persiapan substansial yang harus dilakukan sebelum melamar ke NTU. Untuk dapat diterima di NTU sebagai pelajar asing, seseorang memerlukan catatan akademis dan pengetahuan yang kuat agar dapat lulus ujian masuk.

“Sejak awal duduk di bangku SMA, saya sudah mempersiapkan dan membiasakan diri dengan kurikulum yang mereka uji. Untungnya, sebagian besarnya tercakup dalam kurikulum A-level PrimeOne School. Saya belajar dengan giat dan mengerjakan banyak soal dalam mata pelajaran Matematika dan Fisika,” paparnya.

Saat ini, Kelvin sedang mengejar gelar PhD, karena ia sangat tertarik melakukan penelitian di bidang Fisika.

“Bagi yang tertarik untuk melanjutkan jalur penelitian akademis, saya menyarankan agar kalian melakukan penelitian sejak dini. Artinya mencari tahu bidang apa yang diminati, universitas/fakultas mana yang terkenal dengan bidang minat kita, dan juga mencari peluang yang ada. Meskipun belajar itu penting, menurut saya, memperkenalkan diri dan mencoba menjalin hubungan dengan orang-orang juga sama pentingnya,” tegasnya.

Menurut Kelvin, di luar sana masih banyak siswa yang tidak yakin dengan apa yang sebenarnya ingin mereka kejar dalam hidup mereka. Bagi mereka yang sudah mempunyai ide, itu adalah yang bagus dan saya berharap yang terbaik dalam perjalanan mereka untuk mencapai tujuan tersebut.

“Bagi yang masih mencari, saya sarankan untuk berpikiran terbuka dan berupaya mengeksplorasi banyak hal berbeda. Terkadang dengan melakukan aktivitas tertentu kita mempelajari hal-hal baru tentang diri kita. Dan jika penjelajahan itu tidak berhasil, jangan berkecil hati dan teruslah mencoba. Cobalah untuk menanggapi segala sesuatunya dengan serius tetapi pada saat yang sama jangan lupa untuk bersenang-senang,” tuturnya.

Saat ditanya kenangannya selama sekolah di POS Medan, menurut Kelvin ada kenangan indah saat belajar dan menghabiskan masa muda di PrimeOne School.

“Meski saya berusaha keras dalam belajar, saya juga berusaha keras dalam berteman dan bergaul dengan mereka. Faktanya, sebagian besar kenangan terindah saya adalah waktu yang saya habiskan bersama teman-teman saya. Guru-gurunya juga sangat ramah dan suportif. Saya berharap mereka dapat terus memberikan dukungan kepada siswa saat ini dan masa depan,” kenangnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *