Oktober 5, 2024
Bincang

PRIMENEWS | “Saya yakin dia satu putaran clear and clean” demikian kata Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia Sumatera Utara Nezar Djoeli saat diundang sebagai narasumber di channel Youtube Tale Trias Info dengan host Erman Tale Daulay, Jumat (27/10/2023).

Dalam perbincangan awal, Erman mempertanyakan apa itu Paripurna, apa maksudnya di PSI kader Paripurna.

Jadi, kata Nezar Djoeli kalau di PSI itu ada sekolah kader untuk seluruh kader dengan membayar lebih kurang Rp25.15 ke rekeningnya Partai Solidaritas Indonesia. Terus kita dikasih soal, ikut ujian dari mulai pemula, madya sampai paripurna.

“Berarti, Paripurna paling tinggi nih ya. Tapi itu pun di antara Paripurna harus ada lagi yang juara satu dan lain sebagainya artinya dengan kata lain, bukan kaleng-kaleng kita ini. Bukan kaleng-kaleng atau besi-besi ini Bung,” kata Nezar Djoeli.

Lebih lanjut Erman mempertanyakan kedatangan Ketua PSI Sumut itu ke Jakarta mungkin rasa partisipasi sebagai kader untuk ikut mendeklarasikan Capres dan Cawapres sampai pada pendaftaran pasangan Prabowo-Gibran ke KPU RI.

Menurut Nezar Djoeli, pasangan Prabowo-Gibran ini adalah pas pasangan yang serasi dan pasangan yang cerdas untuk merebut hati masyarakat Indonesia.

Seperti slogan Tut Wuri Handayani, Ing Madia Mangu Karso Ing Madia Sungtulodo jadi yang belakang mengikuti yang depan dan yang depan mengayomi yang muda-muda.

“Pak Prabowo sebagai good father atau kelompok-kelompok older lah kita bilang atau kelompok-kelompok senior lah. Bro Gibran sebagai kelompok juniornya, milenial seperti saya ini masuk kategori milenial di ujung. Jadi ini menarik karena kemarin saya baca rilis KPU 51% pemilih kita itu berusia 40 tahun ke bawah atau sebaya dengan Gibran lah,” tandasnya.

Berbicara tentang peluang, kata Nezar Djoeli sebenarnya ini susah-susah gampang. Kalau mengambil peluang di kelompok milenial, kita sekarang ini cenderung memiliki rasa kepeduliannya terhadap politik itu sangat tipis.

“Inilah tugas kita, termasuk Bung Gibran khususnya kami dari Partai Solidaritas Indonesia juga untuk memaksimalkan dan mengoptimalisasikan bahwasanya kelompok milenial ini harus juga melek sama politik,” paparnya.

Karena, ke depan semua butuh politik, ya pertanian butuh politik, semua terkait dengan politik dan Anda pun sebagai Ketua DPW pasti akan menerima banyak pengaduan dari kader, dari masyarakat dan dari orang-orang yang butuh diperhatikan. Bahkan sampai urusan dapur dan keluarga pun dilaporkan kepada Ketua PSI Sumut. Bagaimana sikap Anda terhadap hal ini?

Kalau berdasarkan pengalaman kita di lapangan, kata Nezar Djoeli ketika pak Prabowo bertarung dengan pak Jokowi. pada awalnya kita melihat sosok pak Prabowo ini memiliki sikap yang temperamental sehingga tidak memiliki daya tarik pada waktu itu.

Sekarang perubahan terjadi dan sangat signifikan, dimana Pak Prabowo dulunya yang kita anggap sosok yang mengerikan ternyata seorang humoris dan bisa ikut style anak-anak muda dan dekat dengan beliau. Setelah kita amati, kita cermati ternyata manusia ini boleh salah kayak kita nih salah menilai itu boleh ya. Ketika dahulu dia memang terlihat sangat strong sangat powerfull dan elite gitu, hari ini beliau humble. Nah, ini menyebabkan sebuah perubahan yang mengakibatkan rasa kecintaan terhadap beliau makin meningkat di kalangan masyarakat khususnya milenial,” jelasnya.

Dari hasil pengamatan kita di lapangan, khususnya di Sumatera Utara ada kelompok-kelompok yang dulunya sangat mendukung Jokowi mereka mulai menunjukkan simpati kepada Pak Prabowo-Gibran, karena mereka menganggap pasangan ini sudah termasuk bagian dari representasi dari Pak Jokowi, mungkin walaupun katanya Pak Jokowi Netral ya sah-sah saja karena kan Gibran itu juga sosok muda yang memang berprestasi sebagai Wali Kota Solo.

“Untuk pasangan Prabowo-Gibran ini akan kelar satu putaran,” kata Nezar dengan sangat yakin. “Kita buktikan dan kita uji nanti pada saat 14 Februari betul enggak hasil cermatan saya, tapi saya yakin namanya keyakinan dan prediksi seorang politisi kan boleh, saya yakin dia satu putaran clear and clean karena didukung survei-survei juga, Pak Prabowo masih yang teratas,” pungkasnya.

Saat ditanya, bagaimana perjuangan Nezar yang mencalonkan diri sebagai calon legislatif ke Senayan, dengan sangat yakin juga Nezar menyampaikan bahwa pengalamannya penah menjadi Anggota DPRD Sumut sudah sangat mengerti apa sebenarnya yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Yang pasti, dasar pemikiran dan keyakinan saya Prabowo-Gibran satu putaran adalah pemilihan 2019 pak Prabowo …memiliki suara sekitar 44 persen, persentase keluarnya koalisi lama dengan masuknya koalisi baru yang persrntasenya lebih besar diharapkan akan mendongkrak suara di Pemilu dan Pilpres 2024.

Kemudian, style pak Prabowo sudah berbeda sangat jauh dengan 2019, lebih santuy dan santun, kemudian masa pendukung Jokowi yang jumlahnya lebih kurang 7 kelompok dalam Pilpres kemarin kini bergabung ke Prabowo.

“PSI dengan milenialnya hadir bersama pak Prabowo dan hasilnya saya yakin satu putaran kelar,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *