Oktober 5, 2024
21 Danau Toba

PRIMENEWS | Medan : Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio menyampaikan bahwa sektor pariwisata menjadi salah satu sektor yang paling terdampak dari pandemi Covid-19. Hidupnya pariwisata terjadi karena adanya pergerakan manusia, pada saat manusia bergerak dari destinasi ke destinasi disaat itulah terjadi pergerakan perekonomian sektor pariwisata.

Wishnutama menyampaikan hal itu dalam sebuah webinar yang diikuti banyak kalangan awal Oktober lalu.

Untuk meningkatkan kepercayaan wisatawan berkunjung ke sebuah destinasi dan usaha pariwisata pasca pandemi Covid-19, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terus mengampanyekan Cleanliness, Health, Safety, and Environmental (CHSE).

“Sosialisasi Panduan Pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan dan Kelestarian Lingkungan kali ini, ditujukan kepada para pelaku wisata diseluruh Indonesia,” kata Wishnutama.

CHSE ini, kata Wishnutama adalah dasar untuk pariwisata bangkit kembali. Kunci daripada pariwisata agar bisa bangkit kembali adalah kita bisa melaksanakan protokol kesehatan dengan sebaik-baiknya. Itulah yang menjadi PR kita saat ini, misalnya di kawasan Danau Toba atau di salah satu kawasan yang memiliki andalan wisatanya.

“Kita bisa mulai dari sini untuk menerapkan protokol kesehatan agar terhindar dari penyebaran virus Covid-19. Penerapan protokol kesehatan adalah disiplin dalam memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan selalu menjaga jarak. Dan ini adalah kunci standar yang harus kita lakukan,” kata Wishnutama.

Karena, tambah Wishnutama kesehatan adalah kunci sukses kita ke depan dalam menjalankan perekonomian sehingga presiden lebih mengedepankan kesehatan terutama di tengah wabah pandemi Covid-19 ini.

Untuk membantu pelaku wisata bisa bertahan dan bangkit kembali ditengah suasana pandemi Covid-19 ini, pemerintah telah memberikan keringanan berupa relaksasi pajak, membantu sektor pariwisata seperti UMKM yang ada di lokasi wisata, melakukan restrukturisasi dan bantuan langsung BPJS Ketenagakerjaan serta bantuan langsung tunai (BLT).

“Program-program yang diberikan pemerintah kepada masyarakat terutama kepada pelaku wisata bertujuan untuk membangkitkan kembali gairah pariwisata nasional maupun lokal,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *