Oktober 14, 2024
Muswil IPM-2

PRIMENEWS | MEDAN – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi meminta para pelajar, terutama yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Sumut agar tetap kreatif untuk kemajuan pelajar di daerah ini, serta bermanfaat bagi bangsa dan negara.

Hal ini dikatakannya, pada acara Musyawarah Wilayah (Musywil) XXI IPM Sumut di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Kamis (7/10). Hadir di antaranya Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumut Hasyimsyah Nasution, Ketua Umum IPM Pusat Nashir Efendy, Ketua IPM Sumut Hanifa Syavina, serta peserta Musywil yang hadir secara langsung maupun virtual.

“Tingkatkan kreativitas dan saya yakin IPM dapat terus maju dan menghasilkan program yang pastinya bermanfaat untuk bangsa dan negara,” ucap Edy Rahmayadi, dalam kata sambutannya sekaligus membuka kegiatan tersebut.

Edy Rahmayadi juga meminta pada IPM Sumut untuk dapat membantunya dalam menjalankan amanah sebagai Pemimpin Sumut. Namun Edy Rahmayadi berpesan agar program yang dibentuk IPM tidak hanya sebatas untuk Muhammadiyah saja, akan tetapi bisa untuk kepentingan umum.

“Amanah UU bahwa 20% pendapatan daerah itu diperuntukkan untuk pendidikan. Saya meminta pada IPM untuk membantu saya, dan juga apa yang saya bisa bantu sebagai Pemimpin untuk IPM. Namun yang saya minta IPM tidak hanya terkhusus pada dunia pendidikan Muhammadiyah, akan tetapi untuk lainnya,” katanya.

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumut Hasyimsyah Nasution mengingatkan pada IPM Sumut untuk tetap bertakwa dan beramal soleh. Hasyimsyah juga meminta pada IPM Sumut harus betul-betul mengamalkan akhlatulkarimah dan memelihara persatuan dan kesatuan, serta jangan sampai berpecah belah.

“Saya berharap kepengurusan yang akan datang terus berbuat dan berkarya untuk beramal dan berdakwah. Harus dijaga nama baik IPM yang pada lima tahun yang lalu IPM sebagai pelajar terbaik se-Indonesia,” katanya.

Sementara Ketua Umum IPM Pusat Nashir Efendy meminta pada IPM harus terus bergerak meski di tengah pandemi Covid-19, yakni dengan beradaptasi dan berinovasi menemukan ide dan program yang mampu menjawab tantangan di era industri 4.0.

“Kita harus dapat berkolaborasi dengan siapa pun, dan harus bertahan di era krisis. Dan saya yakin nantinya dapat menghasilkan keputusan yang cerdas bagi pelajar dan bangsa,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *