PRIMENEWS | MAMUJU : Komandan Satuan Tuhas (Satgas) Penanggulangan Bencana Gempa Sulawesi Barat, Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Firman Dahlan mengatakan korban meninggal dunia dalam gempa bumi di Sulbar bertambah menjadi 90 orang.
“Ada dua lagi. Total hari ini menjadi 90 orang meninggal. Kami akan terus berupaya untuk pencarian itu,” kata Firman dalam konferensi pers yang digelar BNPB, Selasa (19/1/2021).
Korban meninggal dunia akibat gempa tersebut tersebar antara lain, 79 orang di Kabupaten Mamuju dan 11 orang lainnya di Kabupaten Majene.
Basarnas bersama tim gabungan, hingga Selasa (19/1/2021) terus mencari korban di empat kelurahan, yakni Ginanga, Kinungku, Karema dan Kelurahan Semboro.
Di sisi lain, jumlah warga yang mengungsi menurun drastis.Di Kabupaten Mamuju 7.255 orang dan di Majene 2.650 orang.
Sebagian pengungsi sudah kembali ke rumah dan beberapa lagi eksodus ke tempat yang lebih aman, seperti Makassar, Palu dan Pare-pare.
Sebelumnya total warga yang mengungsi akibat gempa 19.435 jiwa, yakni di Mamuju 15.014 jiwa, dan Majene 4.421 jiwa.
Untuk melayani kesehatan korban pascagempa, TNI AD menyiapkan kapal rumah sakit. Rumah sakit lapangan juga akan dibangun. Proses pengerjaan sekitar satu bulan.
Di Kabupaten Mamuju ada dua rumah sakit yang sudah beroperasi. Aktivitas ekonomi mulai berangsur bangkit.
Selasa (19/1/2021) sudah ada empat toko yang beroperasi di bawah penjagaan aparat kepolisian. Di Pasar tradisional, dilaporkan terlihat beberapa pedagang sudah berjualan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengunjungi korban gempa di Mamuju.. Dalam kesempatan itu, Jokowi mengatakan pemerintah akan memberi bantuan kepada seluruh warga terdampak.
Besaran bantuan menyesuaikan tingkat kerusakan tiap bangunan. Warga yang rumahnya rusak berat mendapat Rp50 juta, rusak sedang Rp25 juta, dan rusak ringan Rp10 juta.