November 21, 2024
Virus Covid 19

PRIMENEWS | Aceh : Selama wabah pandemi Corona Virus Disease-19 (Covid-19) melanda negeri ini, banyak informasi yang keliru yang berseliweran di berbagai media.

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Aceh, Tarmilin Usman, mengatakan banyak sekali beredar informasi keliru atau hoaks terkait Covi-19. Hal ini menimbulkan kebingungan di masyarakat.

“Agar masyarakat tidak bingung, maka berita atau informasi yang dapat dipercaya adalah yang bersumber dari pemegang otoritas. Misalnya rilis resmi yang dikeluarkan pemerintah,” katanya.

“Banyak sekali informasi tidak benar yang berkembang, terutama di medsos. ‘Banyak hoaks, jangan percaya’ Begitu tagar yang berkembang,” kata Tarmilin Usman di Banda Aceh, Minggu (16/8/2020).

Hal itu kemudian membuat masyarakat terprovokasi untuk tidak mempercayai informasi yang benar. Bahkan, hingga saat ini masih ada warga yang tak percaya terhadap informasi virus Corona. Padahal, virus itu nyata adanya.

“Kondisi ini membutuhkan peran dari insan pers untuk menyuguhkan informasi yang benar terkait COVID-19. Pers juga memiliki fungsi memberikan edukasi terkait virus mematikan tersebut,” tandasnya.

Hal senada juga disampaikan Anggota DPRD Sumut dari Fraksi NasDem Drs. Parsaulian Tambunan, M.Pd, dengan banyaknya berita yang beredar dan kebenaranya boleh dikatakan hampir diragukan membuat masyarakat semakin bingung.

Fungsi media (pers) dalam hal ini, lanjut Parsaulian sangat menentukan. Pers harus meluruskan informasi-informasi yang salah dan membuat masyarakat semakin bingung mana yang harus dituruti.

“Yang pasti, untuk memutus mata rantai penyebaran virus ini, masyarakat dihimbau untuk tetap mematuhi aturan protokol kesehatan, wartawan dalam bertugas di lapangan pun harus mempertimbangkan banyak hal. Utamakan keselamatan jiwa kita dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dalam menjalankan tugas di lapangan,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *