Oktober 5, 2024
8 Tes Antigen

PRIMENEWS | TANGERANG – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Doni Monardo meninjau persiapan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara tatap muka Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI), Sabtu (6/3/2021).

Doni hadir bersama Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi di kampus sekolah itu di Curug, Kabupaten Tangerang, Banten.

Dalam arahannya, Doni Monardo berpesan agar pada implementasinya nanti protokol kesehatan dapat dilakukan secara konsisten dan tidak kendor.

Dia yakin apabila hal itu dapat dijaga dengan baik, maka akan dapat meminimalisasi penularan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di lingkungan kampus.

“Yang paling penting adalah konsistensi. Kalau konsep tadi bisa dilaksanakan secara optimal dan konsisten, saya yakin tidak akan ada yang terpapar,” tegas Doni.

Doni Monardo juga berpesan agar status kesehatan, baik dari peserta didik maupun tenaga didik dapat diketahui dan dipastikan bahwa mereka dalam kondisi sehat serta tidak memiliki risiko tinggi.

Bagi para tenaga didik yang memiliki penyakit penyerta atau komorbiditas, Doni menyarankan yang bersangkutan tidak tatap muka dengan para siswanya.

Mereka yang berisiko tinggi tersebut dapat mudah tertular. Ini akan berakibat fatal apabila tertular Covid-19 dari para peserta yang sudah terinfeksi namun masuk kategori Orang Tanpa Gejala (OTG).

“Penting sekali bagi para peserta didik termasuk para pengasuh khususnya untuk juga diketahui status kesehatannya,” kata Doni.

Kegiatan belajar tatap muka STPI, menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan dimulai pada pekan depan.

Porsinya 30 persen masuk kelas dan 70 persen lagi menggunakan media daring (online).

Kegiatan belajar tatap muka tersebut juga hanya dikhususkan bagi kelas praktik saja, yang mengharuskan kehadiran peserta didik.

Dalam implementasinya nanti, kegiatan belajar mengajar on campus tersebut akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Dimulai dari wajib masker, mencuci tangan dan periksa suhu badan sebelum masuk ruangan, wajib swab antigen sampai dengan konsep makan para peserta menggunakan sistem blok (block system).

Para siswa taruna dan taruni tidak mengkonsumsi makanan dalam satu meja dan saling membelakangi.

Melihat praktik simulasi penerapan protokol kesehatan ketat dalam rencana KBM tatap muka tersebut, Doni Monardo merasa optimistis.

Tetapi dia tetap berpesan agar apa yang telah dilaksakanan dengan baik terkait pencegahan penularan Covid-19 tidak sia-sia.

“Kalau kita konsisten, disiplin dan juga bisa kompak bersama-sama maka inshaAlloh bangsa kita akan bisa mengendalikan Covid-19 ini dengan baik,” pungkas Doni.

Demikian disampaikan Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Dr Raditya Jati dalam publikasi resminya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *