Desember 3, 2024
27 Buka Puasa Anak Yatim

PRIMENEWS | MEDAN – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi berbuka puasa bersama anak-anak yatim. Tidak tanggung-tanggung, kurang lebih ada sekitar 1.500 anak yatim yang memenuhi Rumah Dinas Gubernur Sumut di Jalan Sudirman Nomor 41, Medan, Rabu (27/4).

Edy Rahmayadi ingin berbagi semangat puasa dan Idulfitri dengan anak-anak yatim. Dia berharap anak-anak yatim di Sumut mendapat perhatian lebih dari orang-orang dewasa, sehingga mereka bisa tumbuh dengan baik.

“Mereka ini anak-anak kita bersama, kita punya kewajiban membantu mereka, membimbing mereka agar tumbuh menjadi anak yang baik,” kata Edy Rahmayadi, usai Salat Magrib bersama anak-anak yatim.

Pada kesempatan tersebut, Edy juga berpesan kepada anak-anak yatim agar memiliki cita-cita yang besar. Dia berharap mereka tidak berkecil hati walau orang tua mereka sudah terlebih dahulu dipanggil Yang Maha Kuasa.

“Jangan kecil hati, kalian anak-anak terpilih, belajar yang rajin dan gantungkan cita-cita kalian setinggi langit,” kata Edy.

Usai berbuka puasa bersama dan Salat Magrib berjemaah, anak-anak yatim yang hadir berebut untuk berfoto bersama dengan Edy Rahmayadi. Pada kesempatan ini, Edy Rahmayadi juga meminta doa dari anak-anak yatim untuk almarhum adiknya, Kombes Pol Zulfikar Tarius yang hari ini tepat setahun berpulang.

“Doa anak yatim insya Allah, mustajab, karena itu pada kesempatan ini kami mengirim doa kepada almarhum agar mendapat kelapangan dan tempat terbaik di sisi Allah SWT,” kata Edy.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Sosial Sumut Manna Wasalwa mengatakan pihaknya telah menyiapkan berbagai program untuk membantu anak-anak yatim di Sumut. “Kita memiliki program tentunya untuk mereka, membantu mereka untuk tumbuh lebih baik lagi,” kata Manna.

Bukan hanya Dinas Sosial, Pemprov Sumut juga memiliki Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak yang juga memiliki program untuk membantu anak-anak yang membutuhkan. Tidak sedikit anak-anak yatim yang mendapat perlakuan buruk dari orang tua di sekelilingnya.

“Mereka ini perlu perhatian khusus karena tidak sedikit mendapat perlakukan buruk atau bahkan dimanfaatkan oknum-oknum. Kita terus berupaya melindungi mereka,” kata Kepala Dinas Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Nurlela.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *