Desember 6, 2024
2 Corona Virus

PRIMENEWS | Medan : Penerapan New Normal sebagai gaya hidup baru di tengah pandemi membutuhkan penyesuaian di berbagai sektor. Pelayanan publik sebagai salah satu sektor yang banyak berurusan dengan masyarakat diimbau melakukan penyesuaian dan pembenahan. Salah satu langkah yang dianggap penting yakni transformasi digital.

Hal ini diutarakan oleh Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumatera Utara (Sumut) R Sabrina, Rabu (3/6/2020), usai mengikuti Webinar “Menyongsong New Normal dalam Penyelenggaraan Pelayanan Publik” yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB). Bersama seluruh OPD Pemprov Sumut, Sabrina mengikuti webinar dari Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut Jalan Sudirman Nomor 41 Medan.

“Prinsipnya, tetap produktif dalam beraktivitas tetapi memperhatikan protokol kesehatan untuk menekan penyebaran Covid-19. Ini lah kenapa pelayanan berbasis digital ini penting, mengurangi tatap muka tetapi pelayanan kita kepada masyarakat tetap lanjut,” ujar Sabrina.

Untuk itu, Sabrina kembali menekankan agar para SDM di sektor pemerintahan senantiasa meningkatkan kemampuan IT. Selain tentunya dibarengi dengan melengkapi perangkat-perangkat digital, SDM sebagai personel menjadi kunci utama sukses tidaknya pelayanan berbasis digital.

Lebih lanjut, Sabrina menjelaskan bahwa saat ini semua OPD Pemprov Sumut telah diminta untuk menggodok konsep terkait penerapan New Normal untuk nantinya dibahas dan menghasilkan kebijakan. “Tetapi bagaimanapun, New Normal ini kan kebijakan nasional. Penerapannya kita tetap harus mengikuti arahan pusat,” katanya.

Sebelumnya, Deputi Bidang Pelayanan Publik Kemenpan RB Diah Natalisa membuka dan menyampaikan tujuan pelaksanaan webinar. Salah satunya yakni sosialisasi penerapan protokol tatanan normal baru yang produktif dan aman di sektor pelayanan publik di tengah pandemi.

“Protokol tatanan normal baru sebagaimana disampaikan oleh Bapak Presiden, menekankan pada dua perspektif yakni produktif dan aman. Artinya, produktif kembali beraktivitas sehingga perekonomian dapat bergeliat. Kemudian, aman artinya harus senantiasa menjalankan protokol kesehatan secara ketat,” jelasnya.

Secara khusus dalam penyelenggaraan pelayanan publik, kata Diah, adalah pemberian pelayanan yang semakin diarahkan pada pelayanan daring. Selain itu, perlu dilakukan penyederhanaan proses bisnis serta penyesuaian standar pelayanan publik. Sedangkan pelayanan yang sifatnya masih memerlukan tatap muka, diminta agar memperketat protokol kesehatan.

Webinar berlangsung sejak pagi hingga siang. Peserta terdiri dari Asrena Polri, para Sekjen/Sesmen/Sestama di kementerian/lembaga, dan para sekda provinsi/kabupaten/kota di Indonesia. Adapun narasumber yang mengisi webinar yakni peneliti senior LIPI Prof Dr R Siti Zuhro berbicara tentang Pelayanan Publik Era New Normal: Kepala Daerah Sebagai Inovator, Direktur Eksekutif APINDO Danang Girindrawardana berbicara tentang Harapan Publik Terhadap Pelayanan Publik di Era New Normal, Bupati Bayuwangi Abdullah Azwar berbicara tentang Strategi Menuju Fase “New Normal”, dan Walikota Surakarta Hadi Rudyatmo berbagi tentang situasi di Surakarta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *